AIRSPACE REVIEW – Dalam pertempuran di palagan Ukraina, pasukan Rusia maupun Ukraina semakin sering menggunakan drone FPV bersenjata yang terbukti efektif dan berbiaya murah.
Baru-baru ini pasukan Rusia berhasil menghancurkan kendaraan tempur infanteri M2A2 Bradley ODS-SA Ukraina menggunakan drone FPV.
Untuk melumpuhkan kendaraan lapis baja berat buatan Amerika Serikat tersebut, pasukan Rusia melibatkan hingga tujuh drone FPV bermuatan bahan peledak.
Bradley yang diserang sudah dalam kondisi berhenti, yang kemungkinan kendaraan tersebut sebelumnya menggilas ranjau. Dilaporkan awak Bradley berhasil dievakuasi pasukan kawan dengan selamat.
Meskipun tidak dapat bergerak, pasukan Rusia berusaha menghancurkan kendaraan tersebut sepenuhnya untuk mencegah pasukan Ukraina memulihkan atau memperbaikinya.
Dalam sebuah laporan yang diterbitkan oleh Institut Penelitian Peralatan Lapis Baja ke-38, para analis menyimpulkan M2A2 Bradley melampaui kendaraan tempur infanteri BMP-3 Rusia.
Disebutkan M2A2 Bradley lebih unggul dari BMP-3 dalam hal ketahanan terhadap tembakan peluru dan memiliki perlindungan antiranjau yang tangguh.
Bradley juga memiliki daya tembak yang kuat serta karakteristik operasional dan teknis serta ergonomi lebih baik.
Namun ketangguhan kendaraan tempur lapis baja tersebut pada akhirnya masih rentan ketika menghadapi drone kamikaze termasuk jenis FPV sekalipun. (RBS)
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…