Drone

Niger memperlihatkan drone intai serang Anka Aksungur buatan Turkiye, negara Afrika pengguna kedua setelah Chad

AIRSPACE REVIEW – Angkatan Udara Niger (Niger National Escadrille/NNE) pada 29 September 2025, memperkenalkan drone intai serang Anka Aksungur yang baru didapatkan dari Turkiye.

Seremoni dilaksanakan diselenggarakan di Bandara Internasional Niamey yang dihadiri Menteri Pertahanan Niger dan pejabat tinggi NNE.

Akuisisi Anka Aksungur menandai upaya modernisasi militer yang lebih luas di tengah meningkatnya ketidakstabilan dan pergeseran aliansi di kawasan Sahel.

Selain Anka Aksungur, NNE sebelumnya telah mengoperasikan drone intai bersenjata buatan Turkiye lainnya yakni Bayraktar TB2 yang diproduksi oleh perusahaan Baykar.

Di kawasan Afrika, Niger adalah negara kedua yang mengoperasikan Anka Aksungur setelah Chad. Dilaporkan dua negara Afrika lain yang tertarik mengakuisisi adalah Angola dan Aljazair.

Akuisisi ini, yang pertama kali diumumkan kepada publik pada April 2025, dan sebanyak 12 personel militer Niger diberangkatkan ke Turkiye untuk menjalani pelatihan.

Mengenai Anka Aksungur, drone ini dikembangkan oleh Turkish Aerospace Industries (TUSAŞ) yang masuk dalam kategori Medium Altitude Long Endurance (MALE).

Drone dirancang khusus untuk pengumpulan intelijen berkelanjutan, pengawasan, akuisisi target, dan misi serangan presisi.

Dengan berat hampir 3.000 kg, Anka Aksungur ditenagai oleh mesin turbo diesel ganda TEI -PD170, memungkinkan operasi penerbangan berkelanjutan hingga lebih dari 40 jam.

Muatan senjatanya hingga 750 kg, termasuk membawa bom pintar berpemandu Laser/GPS TEBER ROKETSAN, amunisi MAM-C dan MAM-L, rudal antitank jarak jauh L-UMTAS, dan roket berpemandu laser Cirit.

Anka Aksungur juga dapat membawa bom serbaguna kelas MK-82 yang dilengkapi dengan perangkat pemandu menjadikannya senjata presisi. (RBS)

Rangga Baswara Sawiyya

Born of an air force family in Abdulrachman Saleh AFB, Malang. Fascinated with weaponry, automotive and action figures since childhood. The first article about the plane was published in HAI teen magazine when was being high school student. Wrote several articles about weaponry for Pikiran Rakyat newspaper and became a freelancer for Angkasa and Commando magazines from 2008 to 2017. Then joined Airspace Review and being as contributor for Langit Biru magazine since 2017

View Comments

  • "Di kawasan Afrika, Niger adalah negara kedua yang mengoperasikan Anka Aksungur setelah Chad. Dilaporkan dua negara Afrika lain yang tertarik mengakuisisi adalah Angola dan Aljazair."

    Drone Turkiye laris manis di pasar Afrika 👍

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

3 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

4 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

7 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

9 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

9 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

9 hours ago