AIRSPACE REVIEW – Skadron Serang Tempur Korps Marinir AS, VMFA-224 “Flying Bengals”, memperkenalkan jet tempur F-35B Lightning II terbarunya dengan corak khusus Harimau Benggala pada 26 September 2025.
Jet F-35B dengan nama sandi WK-00 tersebut terlihat dengan skema cat garis-garis Harimau Benggala yang unik.
Tradisi menghias pesawatnya dengan pola seperti ini telah menjadi bagian identitas skadron sejak zaman mengoperasikan jet tempur F/A-18D Hornet sebelum beralih ke jet tempur generasi kelima F-35.
Berbasis di Pangkalan Udara Korps Marinir (MCAS) Beaufort, Carolina Selatan, VMFA-224 merupakan bagian dari Marine Aircraft Group 31 (MAG-31) dan resmi mulai bertransformasi mengoperasikan F-35B pada April 2025.
Beberapa bulan kemudian, pada 27 Juni, unit ini secara resmi berganti nama dari VMFA(AW)-224 menjadi VMFA-224 dalam sebuah upacara yang sekaligus menandai pergantian komando.
Acara tersebut mengakhiri lebih dari 32 tahun pengoperasian armada Hornet dan mengukuhkan masuknya skadron tersebut ke era F-35.
F-35B merupakan lompatan operasional bagi “Flying Bengals”. Selain kemampuan siluman dan sensornya yang canggih, pesawat ini memiliki karakteristik STOVL (lepas landas pendek dan pendaratan vertikal).
Kemampuan STOVL memungkinkan operasionalisasi pesawat pada kapal serbu amfibi dan landasan udara ekspedisi, sesuatu yang penting bagi konsep peperangan ekspedisi Korps Marinir.
USMC menyatakan, Kemampuan Operasional Penuh (FOC) F-35B di VMFA-224 diperkirakan akan tercapai pada tahun fiskal 2027.
Dengan sejarah yang dimulai sejak tahun 1942 dan partisipasi dalam konflik seperti Perang Vietnam, Operasi Badai Gurun, dan Perang Melawan Teror, VMFA-224 memperkuat tradisi adaptasi teknologi dan kemampuan tempurnya dengan secara definitif memasuki era F-35B Lightning II.
Alasan utamaVMFA 224 “Flying Bengals” menggunakan corak Harimau Benggala khusus pada jet tempur F-35B Lightning II adalah untuk menghormati nama, sejarah, dan warisan skuadron tersebut di mana corak Harimau Benggala adalah representasi visual langsung dari identitas inti unit mereka.
Sebagai catatan, dalam penerbangan militer AS sering kali memang ada tradisi di mana pesawat komandan skadron, yang juga disebut Color Bird atau Flagship, diberikan corak khusus atau skema cat yang lebih berwarna dan menonjol untuk meningkatkan moral dan semangat korps (esprit de corps) unit.
Penerapan corak yang berani sering kali dilakukan untuk menandai era baru dan transisi bersejarah unit.
Sama halnya dengan VMFA-224 yang baru saja menyelesaikan transisi dari F/A-18D Hornet ke pesawat tempur generasi kelima F-35B.
Corak khusus ini menjadi simbol yang kuat untuk menandai babak baru dalam sejarah panjang skuadron tersebut.
Pesawat dengan corak khusus ini digunakan terutama untuk tujuan non-tempur, seperti upacara, flypast, latihan di lingkungan yang aman, dan untuk meningkatkan moral serta identitas skadron.
Jika skadron tersebut akan dikerahkan untuk misi tempur tingkat tinggi di mana kemampuan siluman adalah kunci untuk bertahan hidup, skadron akanmenggunakan pesawat F-35 lain yang dicat dengan skema cat abu-abu low-visibility standar. (RNS)
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…