AIRSPACE REVIEW – Presiden Ukraina Vladimir Zelensky mengumumkan rencana untuk mencapai kesepakatan besar dengan Amerika Serikat guna pembelian senjata senilai 90 miliar USD dari AS.
Surat kabar Politico melaporkan, poin-poin utama telah disepakati oleh Zelensky dan Presiden AS Donald Trump dalam pertemuan di New York pada 23 September 2025.
“Kami membahas dan menyepakati poin-poin utama dengan presiden (Donald Trump). Sekarang kami beralih ke implementasi praktis,” kata Zelensky.
Sebelumnya, portal Axios melaporkan penolakan Trump untuk memasok rudal Tomahawk ke Kyiv.
Zelensky dalam pertemuannya dengan Trump di New York telah meminta Washington untuk menyediakan rudal Tomahawk bagi Kyiv.
Presiden Ukraina secara tidak langsung membenarkan pernyataannya tersebut dalam sebuah wawancara dengan Axios.
Ia menyatakan bahwa ia telah meminta Trump untuk mengirimkan senjata yang sebelumnya tidak dipasok ke Ukraina, namun ia tidak merinci apa yang dibahas secara detail.
Menurut Zelensky, Trump menjawab bahwa AS akan mengusahakannya.
Tomahawk adalah rudal jelajah jarak jauh, segala cuaca, yang ditenagai mesin jet subsonik buatan.
Rudal ini utamanya digunakan oleh Angkatan Laut AS (US Navy) dan Angkatan Laut Kerajaan Inggris (Royal Navy) untuk melancarkan serangan dalam terhadap sasaran di darat dari kapal permukaan atau kapal selam.
Tomahawk dapat menyerang target di darat pada jarak yang sangat jauh. Varian modern Tomahawk seperti Block IV dan Block V memiliki jangkauan lebih dari 1.600 km.
Rudal ini terbang dengan kecepatan sekitar 885 km/jam (550 mil per jam) pada ketinggian yang sangat rendah. sekitar 30-90 meter di atas permukaan tanah, dan mengikuti kontur medan, sehingga sulit dideteksi oleh radar dan sistem pertahanan udara musuh.
Tomahawk menggunakan kombinasi dari beberapa sistem pemandu untuk mencapai akurasi tinggi, seperti Inertial Navigation System (INS) pada tahap awal peluncuran.
Rudal ini juga dilengkapi TERCOM (Terrain Contour Matching) yang membandingkan kontur medan aktual dengan data peta yang tersimpan di memori rudal.
Selain itu, panduan GPS (Global Positioning System) juga digunakan pada varian yang lebih baru.
Tomahawk juga dilengkapi DSMAC (Digital Scene Matching Area Correlator) yang digunakan pada fase terminal untuk mencocokkan gambar area target dengan yang ada di memori.
Rudal Tomahawk Block IV dan Block V memiliki kemampuan untuk diprogram ulang saat masih dalam penerbangan melalui komunikasi satelit dua arah.
Rudal ini dapat dialihkan ke salah satu dari beberapa target alternatif yang sudah diprogram atau bahkan ke target baru dengan koordinat GPS.
Varian terbaru Tomahawk juga dapat berputar-putar (loitering) di atas area target selama beberapa jam sambil menunggu perintah atau target yang baru muncul.
Sebagian besar rudal Tomahawk membawa hulu ledak konvensional kelas 1.000 pon (sekitar 450 kg). Varian terdahulu bahwak dilengkapi hulu ledak nuklir, namun kini sudah dinonaktifkan.
Sejak dikembangkan pada tahun 1970-an, Tomahawk telah mengalami banyak pembaruan. Block Va (Maritime Strike Tomahawk /MST) adalah versi yang ditingkatkan untuk menyerang target bergerak di laut.
Sementara Block Vb adalah versi yang dilengkapi dengan sistem hulu ledak multiefek baru (Joint Multiple Effects Warhead System/JMEWS).
Rudal jelajah Tomahawk pertama kali digunakan secara operasional dalam Operasi Badai Gurun pada tahun 1991 dengan tingkat keberhasilan sangat tinggi.
Dalam perkembangan berikutnya, AS seringkali menggunakan rudal jelajah Tomahawk untuk membuka serangan dalam operasi militernya di berbagai negara, menjadikannya rudal legendaris yang masih diandalkan hingga saat ini. (RNS)
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…
View Comments
Utang luar negeri Ukraina makin menumpuk, setelah perang apa bisa bayar, baru utang pembelian senjata belum utang untuk pembangunanan kembali? 🤔