AIRSPACE REVIEW – Perusahaan kedirgantaraan Korea Aerospace Industries (KAI) mengungkapkan desain pesawat perang elektroniknya (EW) untuk Angkatan Udara Korea Selatan (RoKAF).
Sebelumnya, Defense Acquisition Program Administration (DAPA) menggelontorkan dana senilai 1,7 triliun won untuk proyek disebut sebagai Indigenous EW Block 1 ini.
Keberadaan pesawat EW dianggap sebagai salah satu sistem peralatan vital dalam peperangan modern.
Perannya adalah untuk melumpuhkan pesawat musuh, radar darat, dan peralatan elektronik lainnya, serta mengganggu sistem komunikasi lawan.
KAI yang bekerja sama dengan Hanwha Systems, menawarkan modifikasi menggunakan platform pesawat jet bisnis berukuran sedang Bombardier G6500 buatan Kanada.
Perangkat peralatan EW-nya dipasang pada kedua sisi badan G6500 untuk meminimalkan penurunan kinerja pesawat sekaligus memaksimalkan kemampuan peperangan elektronik.
Desain modifikasi terintegrasi di samping badan pesawat ini digadang setara dengan EA-37B milik Angkatan Udara AS, yang dianggap sebagai pesawat EW terkuat saat ini.
Dalam kompetisi pesawat EW Block 1 ini, tim KAI-Hanwha Systems bersaing dengan perusahaan lokal lainnya yakni tim Korean Air-LIG Nex1.
DAPA diperkirakan akan memilih kontraktor yang ditunjuk sebagai pemenang pada akhir Oktober 2025. (RBS)
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…