AIRSPACE REVIEW – Dalam parade militer bertajuk “Kekuatan Persatuan” di Beograd baru-baru ini, militer Serbia memperlihatkan sistem peluncur roket multilaras (MLRS) kelas berat Sumadija versi baru.
Sistem roket artileri medan ini dikembangkan oleh Yugoimport-SDPR dan dirancang sebagai peluncur jarak jauh modular untuk menyerang target bernilai tinggi jauh di belakang garis musuh.
Sumadija dapat dikonfigurasikan dengan muatan yang berbeda, tergantung pada persyaratan misi tempurnya.
Dalam konfigurasi utamanya, sistem ini membawa dua boks kontainer berisikan dua jenis rudal berbeda.
Boks pertama membawa dua rudal balistik kaliber 400 mm yang diberi nama Jerina-1 berjangkauan tembak 300 km dan hulu ledak seberat 250 kg.
Di sampingnya, kontainer kedua menampung satu rudal balistik Vila-1 yang juga berjangkauan 300 km, namun dengan muatan hulu ledak hingga 450 kg.
Dalam konfigurasi lain, Sumadija dapat dilengkapi pula dengan pilihan 12 roket kaliber 262 mm yang diberi nama Jerina-2 yang berjangkauan sekitar 75 km.
Sebagai senjata jarak jauh presisi, Sumadija dibekali dengan sistem kendali tembak berpandu INS (Inertial Navigation System) dan GPS (Global Positioning System).
Sebagai penyeimbang saat peluncuran senjata, kendaraan dilengkapi empat kaki hidrolik, agar roket tetap meluncur dengan stabil.
Sistem MLRS berat ini digunakan untuk menyasar target seperti sistem pertahanan udara, pusat komunikasi militer, fasilitas pelatihan militer, gudang senjata, depot minyak, hingga pelabuhan ataupun landasan pacu pangkalan udara.
Kehadiran Sumadija menempatkan Serbia di antara sejumlah kecil negara yang memiliki artileri roket presisi jarak jauh yang dikembangkan di dalam negeri secara mandiri. (RBS)

