TNI AU

Indonesia akan menerima pesawat angkut A400M pada akhir 2025 dan jet tempur Rafale pada awal 2026

AIRSPACE REVIEW – Indonesia akan menerima dua jenis aset pertahanan strategis terbaru yang dibeli oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI untuk TNI Angkatan Udara.

Kedua aset tersebut adalah pesawat angkut militer multiperan A400M Atlas dari Airbus Defence and Space dan jet tempur Rafale dari Dassault Aviation.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kemhan RI Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang kepada media di Jakarta baru-baru ini.

Dikatakan bahwa pengadaan alutsista baru ini tidak hanya untuk menambah kekuatan militer, tetapi juga bagian dari upaya menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan.

“Hal ini untuk memastikan bahwa upaya menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keamanan nasional dapat terus dilaksanakan,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa Indonesia tidak ingin menjadi negara yang rawan konflik seperti beberapa negara lain, dan menyatakan keinginan agar wilayah negara tetap damai dan stabil sekaligus membangun fondasi pertahanan yang kuat untuk pembangunan nasional.

Menurut Kementerian Pertahanan, aset-aset pertahanan ini dipesan melalui kontrak jangka panjang yang membutuhkan waktu produksi dan pengiriman oleh produsen, dan pengadaan ini merupakan bagian dari program modernisasi pertahanan Indonesia yang lebih luas.

A400M

Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan telah memesan dua unit pesawat angkut militer Airbus A400M untuk memperkuat TNI AU.

Kontrak pembelian yang ditandatangani pada November 2021 ini juga mencakup opsi untuk mengakuisisi empat unit tambahan di masa depan.

A400M dipilih karena kemampuannya yang serbaguna (multirole), yang dianggap sangat penting untuk kebutuhan strategis Indonesia.

A400M dirancang untuk menjalankan berbagai misi, mulai dari transportasi taktis dan strategis hingga operasi khusus dan pengisian bahan bakar pesawat di udara (AAR).

Pesawat dapat mengangkut kargo berat dengan kapasitas beban hingga 37 ton. Kapasitas ini memungkinkannya membawa kendaraan militer berat, seperti truk bahan bakar, ekskavator, atau kendaraan taktis lainnya.

Selain itu, A400M juga bisa mengangkut hingga 116 personel bersenjata lengkap.

A400M dirancang untuk beroperasi di landasan pacu yang pendek dan tidak disiapkan dengan baik, bahkan di area yang kasar atau berlumpur. Hal ini sangat krusial untuk menjangkau lokasi-lokasi terpencil atau terdampak bencana.

Salah satu peran utama A400M bagi Indonesia adalah sebagai aset untuk Bantuan Kemanusiaan dan Tanggap Bencana (Humanitarian and Disaster Relief).

Pesawat ini terbukti efektif dalam mengirimkan bantuan ke daerah-daerah yang sulit dijangkau, seperti yang pernah dilakukan oleh Angkatan Udara Prancis dan Malaysia saat membantu penanganan gempa di Lombok dan Palu.

Rafale

Sementara untuk Rafale, Kemhan RI telah menandatangani kontrak untuk mengakuisisi 42 unit jet tempur Rafale buatan Dassault Aviation, Prancis.

Rafale merupakan jet tempur multiperan (omnirole) generasi 4.5. Pesawat ini dikenal karena kemampuannya melakukan berbagai misi sekaligus. Mulai dari superioritas udara, serangan darat, pengintaian, hingga serangan nuklir.

Proses pembelian 42 unit Rafale dilakukan dalam beberapa tahapan. Tahap I sebanyak enam unit ditandatangani pada Februari 2022 dan mulai berlaku pada September 2022.

Tahap II sebanyak 18 unit tambahan, kontraknya ditandatangani pada Agustus 2023 dan berlaku efektif pada awal 2024.

Tahap III sebanyak 18 unit tambahan lagi untuk melengkapi pesanan Indonesia menjadi 42 unit Rafale.

Jet tempur Rafale dapat digunakan dalam berbagai skenario pertempuran. Selain untuk serangan target di udara, juga untuk target di darat dan laut.

Rafale dilengkapi dengan sistem elektronik dan radar AESA (Active Electronically Scanned Array) RBE2 yang mampu mendeteksi ancaman dari jarak jauh.

Selain itu, sistem pertahanan diri SPECTRA (Self-Protection Equipment to Counter Threats) membuatnya kebal dari berbagai jenis rudal dan ancaman elektronik.

Pesawat tempur bersayap delta ini dilengkapi dengan sembilan titik gantungan senjata (hardpoint) untuk membawa berbagai jenis rudal, bom pintar, dan rudal jelajah seperti MBDA Meteor dan MBDA SCALP. (RNS)

RNS

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

5 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

6 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

9 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

11 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

11 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

11 hours ago