Defence

Norwegia menambah 24 K9 VIDAR 155 mm SPH dari Korea Selatan, total menjadi 52 unit

AIRSPACE REVIEW – Perusahaan pertahanan asal Korea Selatan, Hanwha Aerospace, telah menandatangani kontrak ketiga dengan Badan Materiel Pertahanan Norwegia (NDMA) pada 18 September 2025 untuk pengiriman 24 howitzer swagerak (SPH) K9 VIDAR tambahan.

Dengan pengadaan baru ini, total armada artileri medan canggih Angkatan Bersenjata Norwegia akan menjadi 52 unit.

Sistem K9 VIDAR tambahan ini akan dilengkapi dengan perangkat komunikasi yang ditingkatkan dan terintegrasi ke dalam sistem tempur nasional Norwegia.

Kontrak ini juga mencakup paket Dukungan Logistik Terpadu yang dirancang untuk menyediakan pelatihan dan pemeliharaan melalui kerja sama dengan industri Norwegia. Pengiriman ke-24 SPH ini dijadwalkan selesai pada tahun 2027.

Awalnya, pada bulan Desember 2017, Norwegia memesan 24 howitzer K9 VIDAR dan enam kendaraan pasokan amunisi K10, dengan pengiriman selesai sesuai jadwal pada tahun 2020.

Selanjutnya pada bulan November 2022, Norwegia menambah pesanan baru untuk empat K9 tambahan dan delapan K10.

K9 VIDAR adalah adaptasi Norwegia dari K9 Thunder dari Korea Selatan. Sistem ini dilengkapi dengan howitzer L52 155 mm yang mampu menembak sejauh 40 -54 km dengan amunisi IM HE-ER 155 mm Nammo.

Sebanyak tiga peluru dapat ditembakkan dalam 15 detik dan mempertahankan hingga delapan peluru per menit.

Kendaraan sanggup berpindah posisi tembak dalam hitungan singkat antara 30 hingga 60 detik untuk mengurangi paparan tembakan balik dari lawan.

Kendaraan berbobot sekitar 48 ton iniditenagai oleh mesin diesel berdaya 1.000 hp, memiliki kecepatan maksimum 67 km/jam, dan jangkauan operasi sekitar 360 km. (RBS)

Rangga Baswara Sawiyya

Born of an air force family in Abdulrachman Saleh AFB, Malang. Fascinated with weaponry, automotive and action figures since childhood. The first article about the plane was published in HAI teen magazine when was being high school student. Wrote several articles about weaponry for Pikiran Rakyat newspaper and became a freelancer for Angkasa and Commando magazines from 2008 to 2017. Then joined Airspace Review and being as contributor for Langit Biru magazine since 2017

View Comments

  • TNI AD butuh platform alut sista ini, howitzer K9 VIDAR dan kendaraan memasok amunisi K10, juga tank Black Phanter dari Korea, harga selangit memang lebih mahal dari buatan negara lain tetapi lebih bagus

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

5 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

6 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

9 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

11 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

11 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

11 hours ago