AIRSPACE REVIEW – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) telah menyetujui rencana pendanaan akuisisi kapal induk bekas Angkatan Laut Italia, Giuseppe Garibaldi, untuk TNI Angkatan Laut dengan pinjaman luar negeri.
Janes memberitakan, rencana tersebut secara resmi telah disetujui dalam surat tertanggal 29 Agustus yang dikirimkan BAPPENAS kepada Kementerian Pertahanan RI.
Sebuah lampiran dalam surat tersebut menunjukkan bahwa BAPPENAS telah menyetujui jumlah pinjaman maksimum sebesar 450 juta USD untuk mendanai pengadaan kapal induk tersebut dan untuk membeli peralatan yang diperlukan guna mendukung operasional kapal.
Dikatakan, pinjaman untuk akuisisi tersebut dapat bersumber dari lembaga kredit ekspor asing, kreditor bilateral, atau lembaga pemberi pinjaman swasta.
Selain akuisisi kapal induk eks Italia, BAPPENAS juga telah menyetujui rencana Indonesia untuk mengakuisisi helikopter angkut dan utilitas baru dalam surat yang sama.
Jumlah pinjaman maksimum sebesar 250-300 juta USD telah disetujui untuk akuisisi helikopter angkut.
Helikopter tersebut kemungkinan adalah heli yang akan ditempatkan di kapal induk eks Giuseppe Garibaldi.
BAPPENAS telah memasukkan ketiga program tersebut ke dalam daftar proyek prioritas yang disetujui untuk pendanaan asing.
ITS Giuseppe Garibaldi adalah kapal induk ringan (light aircraft carrier) yang dibangun oleh perusahaan Fincantieri di Italia.
Kapal ini diluncurkan pada tahun 1983 dan resmi beroperasi pada 1985. Sepanjang masa dinasnya, kapal ini berfungsi sebagai kapal bendera (flagship) atau kapal komando utama Angkatan Laut Italia.
ITS Giuseppe Garibaldi memiliki panjang sekitar 180 m dan bobot penuh sekitar 14.000 ton.
Kapal ini dirancang untuk mengoperasikan pesawat lepas landas dan mendarat secara vertikal (STOVL) seperti jet tempur AV-8B Harrier II dan berbagai jenis helikopter.
Giuseppe Garibaldi dilengkapi dengan sistem pertahanan seperti peluncur rudal antipesawat RIM-7 Sea Sparrow, sistem senjata jarak dekat (CIWS), dan tabung torpedo antikapal selam.
Kapal diawaki 830 personel, termasuk awak kapal, teknisi udara, dan staf komando.
Walau telah berusia pakai lebih dari 40 tahun, Angkatan Laut Italia menyatakan Giuseppe Garibaldi masih dalam kondisi baik dan memiliki sisa masa operasional sekitar 15 hingga 20 tahun lagi.
Sebelumya, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali telah mengatakan, rencana pengadaan kapal induk bekas dari Italia merupakan bagian dari upaya modernisasi dan penguatan armada TNI AL.
Ditandaskan bahwa dengan memiliki kapal induk akan meningkatkan kemampuan TNI AL dari sekadar kekuatan pertahanan pesisir menjadi kekuatan laut biru (blue-water navy), yang mampu memproyeksikan kekuatan militer lebih jauh dari wilayah perairan domestik.
Kapal induk, lanjut Kasal, memungkinkan Indonesia untuk memiliki landasan udara yang bergerak. Hal ini sangat berguna untuk operasi militer maupun non-tempur di wilayah Indo-Pasifik yang luas.
Operasi non tempur atau Operasi Militer Selain Perang (OMSP) yang dapat dilaksanakan seperti bantuan kemanusiaan, penanggulangan bencana, patroli maritim, dan lainnya. (RNS)
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…
View Comments
Pertanyaannya mau diisi apa? Lalu pengawalnya apa? Kalau dua pertanyaan ini belum bisa dijawab, mungkin bernasib seperti punya Thailand.
450 juta dolar....
kalau uang sebanyak itu disetahkan ke PT PAL apa tidak bisa ???
#NEGERIMBULETKONOHA
Kapal induk bukan merupakan kebutuhan yang mendesak, jadi tidak perlu kita menghutang $ 450 juta. Lebih baik ciptakan lapangan kerja yang banyak agar rakyat sejahtera dan dapat menangkal intervensi kekuatan asing
Iya dong harus punya dengan luasnya lautan, jadi jangan hanya punya pasar induk
Saya suka ketika Rafale dan KAAN menjadi solusi dari buruknya kondisi KF 21 dengan kontraknya, Su 27/30 yang terkendala perang. Agak mengernyitkan dahi dengan F 5EX yang apakah kita mampu? Dengan J 10CE yang apa gak terlalu beragam sedangkan Rafale saja sudah omnirole dan saling tumpang tindih dengan F 16?
Mengernyitkan dahi dengan frigat kita yang terlalu beragam baik tipe maupun ukuran.
Apakah Garibaldi akan menjadi the next kapal induk Thailand yang hanya untuk parade? (Kecuali kalau mau kerjasama dengan Turkiye membentuk skuadron drone kapal induk), hutang pula.
Apakah gak cukup IKN dan Whoosh saja yang menyedot keuangan negara? Ada banyak proyek yang lebih strategis seperti infrastruktur jalan di pulau macam Kalimantan, Sulawesi hingga Papua yang urgent daripada sekedar kapal induk, bekas pulak.
Mantap Indonesia memang harus memiliki Kapal Induk sekalian dengan Jet tempur AV 8B STVOL nya
Beli kapalnya tok (kosongan) isiannya dijual terpisah? Selain heli angkut juga termasuk jet tempur AV-8B Harrier II-nya? 🤔 kalo beli kapal termasuk isiannya satu paket lengkap okelah, tapi jika terpisah seperti itu buat apa dibeli hanya untuk dipakai sampai 20 tahun lagi, sayang jump-skinya dibiarin nganggur tanpa jet tempur STOVL dan drone TB-3 untuk sementara waktu? Sebaiknya sabar saja menunggu launching kapal LHD 243 meter rancangan PT PAL tahun 2028 nanti 👍
kerenan akusisi Garibaldi kapal induk yee gak
size lebih panjang, lebih berat dan lebih murah daripada 2 istif fregat overpriced xixixii
ps: garibaldi di kiloin lebih untung banyak :D