Air Force

UAC kembali mengirimkan pesawat tempur-pengebom Su-34 ke Angkatan Dirgantara Rusia

AIRSPACE REVIEW – United Aircraft Corporation (UAC), bagian dari perusahaan konglomerasi milik negara Rostec, baru-baru ini kembali mengirimkan sejumlah pesawat tempur-pengebom Su-34 (NATO: Fullback) kepada Angkatan Dirgantara Rusia (VKS).

Pengiriman pesawat-pesawat tersebut merupakan bagian dari kontrak pertahanan negara guna menambah kekuatan militer Rusia.

Su-34 dirancang dapat menyerang target darat, laut, dan udara pada misi siang maupun malam hari dengan amunisi berpemandu maupun konvensional.

Vadim Badekha, CEO UAC, mengatakan tingkat produksi Su-34 telah mencapai rekor bulanan, dengan pengiriman berkelanjutan ke pasukan Rusia.

“Karyawan kami terus meningkatkan proses dan mempertahankan tingkat produksi yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Dirgantara Rusia,” ujarnya.

Su-34 juga memainkan peran aktif dalam latihan militer, seperti latihan gabungan Zapad 2025 yang baru-baru ini dilaksanakan dengan Belarus.

Dalam latihan itu, Su-34 melakukan simulasi serangan terhadap target di Laut Barents, menyoroti fleksibilitas operasionalnya.

Dengan proyeksi produksi tahunan mencapai sekitar 30 unit, Su-34 tetap menjadi komponen strategis VKS.

Pesawat tersebut menggabungkan teknologi yang telah teruji dan kemampuan tempur dalam konflik modern.

Kehadirannya di garis depan operasional mempertahankan relevansi platform ini dalam strategi pertahanan Rusia, bahkan di tengah kerusakan akibat konflik yang berkepanjangan.

Su-34 dirancang untuk menggantikan peran Su-24 (NATO: Fencer). Pesawat ini dikembangkan dari platform jet tempur superioritas udara Su-27, tetapi memiliki kokpit lapis baja untuk dua awak yang duduk berdampingan.

Pesawat ini dapat membawa beragam persenjataan seberat 8.000 hingga 14.000 kg.

Untuk persenjataan internal, Su-34 dilengkapi dengan meriam otomatis Gryazev-Shipunov GSh-30-1 kaliber 30 mm.

Sementara untuk persenjataan eksternal diakomodir melalui 12 cantelan (hardpoints) di sayap dan badan pesawat, termasuk rudal udara ke udara R-27, R-73, dan R-77.

Rudal udara ke permukaan meliputi rudal presisi seperti Kh-25, Kh-29, dan Kh-59. Sementara untuk bom, di antaranya meliputi bom KAB-500 dan KAB-1500, serta bom tidak berpemandu. (RNS)

RNS

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

3 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

4 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

7 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

9 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

9 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

9 hours ago