Drone

Tidak hanya S-70 Okhotnik-B, Biro Desain Sukhoi sedang mengembangkan delapan drone berbeda

AIRSPACE REVIEW – Rusia terus mengembangkan drone sebagai sistem persenjataan modern yang terbukti keandalannya di medan perang. Para spesialis dari Biro Desain Sukhoi, bagian dari United Aircraft Corporation (UAC), anak perusahaan negara Rostec, dilaporkan saat ini sedang mengembangkan delapan drone (UAV/UCAV) berbeda.

Hal itu dikatakan Mikhail Strelets, Wakil Direktur Pertama dan Direktur Pelaksana Sukhoi OKB kepada TASS.

“Saat ini, kami sedang mengerjakan sekitar delapan varian UAV yang berbeda,” ujar Strelets baru-baru ini.

Ia menekankan bahwa langkah penting berikutnya adalah mengintegrasikan drone dengan pesawat tempur konvensional menjadi sebuah sistem tempur udara terintegrasi.

Strelets menjelaskan untuk menembus sistem pertahanan udara berlapis-lapis hanya dengan mengandalkan pesawat berawak telah menjadi sangat mahal.

Oleh karena itu, fokusnya beralih ke jaringan kompleks fungsional, yang masing-masing dirancang untuk menangani target dan tugas tertentu.

“Pendekatan ini juga berlaku untuk sistem berawak dan nirawak opsional,” tambahnya.

“Kami menyadari bahwa masa depan penerbangan, dalam arti luas, melibatkan sistem yang mencakup elemen berawak dan tak berawak, serta komponen yang secara opsional dipiloti,” dia menguraikan.

Sejauh ini Biro Desain Sukhoi telah menciptakan drone canggih S-70 Okhotnik-B. Drone yang juga disebut “Hunter-B” ini merupakan drone tempur berteknologi siluman dan bersenjata (UCAV) .

Okhotnik-B menggunakan desain sayap terbang dan material komposit serta lapisan siluman untuk mengurangi jejak radar.

UCAV dengan berat landas maksimum 25.000 kg tersebut dapat terbang dengan kecepatan hingga 1.000 km/jam dan menjangkau jarak sejauh 6.000 km.

Hunter-B dilengkapi dengan dua ruang senjata internal yang dapat membawa muatan hingga 2.000 kg amunisi.

Drone ini dirancang untuk beroperasi sebagai loyal wingman yang dikendalikan oleh pilot pesawat tempur berawak, seperti Sukhoi Su-57, atau dapat juga beroperasi secara mandiri.

Drone S-70 terbang perdana pada 3 Agustus 2019 dan terus menjalani serangkaian uji coba. Rencana produksi massal telah diumumkan, meskipun mengalami beberapa penundaan. (RNS)

RNS

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

5 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

6 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

9 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

11 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

11 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

11 hours ago