AIRSPACE REVIEW – Malaysia akan mempertimbangkan pilihan lain bagi pengganti jet tempur F/A-18 Hornet bekas Angkatan Udara Kuwait yang rencana awal akan dibeli. Pembelian ini kemungkinan besar batal dilakukan.
Menteri Pertahanan Malaysia Datuk Seri Mohamed Khaled Nordin mengatakan, hal ini disebabkan oleh ketidakpastian jadwal pengiriman yang dapat dilakukan Kuwait mengingat mereka baru akan melepas armada Hornet-nya bila jet tempur F-35 yang dibeli dari AS telah diterima.
“Saya memahami bahwa pengiriman jet baru (F-35) Kuwait dari Amerika Serikat telah ditunda lagi. Oleh karena itu, kami tidak dapat menunggu tanpa kepastian karena Kuwait baru dapat menyerahkan F/A-18 setelah mereka menerima pesawat baru tersebut,” ungkapnya kepada media baru-baru ini.
“Jika mereka tidak bisa, maka mereka tidak dapat menyerahkannya kepada kami. Jadi di sinilah masalahnya, berapa lama kita bisa menunggu untuk memenuhi kebutuhan kita,” lanjutnya.
Ditandaskan bahwa Kementerian Pertahanan Malaysia saat ini sedang mencari opsi lain agar Malaysia tidak berada dalam posisi yang kurang menguntungkan, termasuk mengevaluasi pesawat yang tersedia di pasaran.
Pada 26 Agustus 2025, Panglima Angkatan Udara Kerajaan Malaysia (RMAF) Jenderal Datuk Seri Muhammad Norazlan Aris mengatakan bahwa keputusan akhir terkait akuisisi jet tempur Hornet bekas dari Kuwait akan ditentukan pada bulan September ini.
Saat itu ia menepis pemberitaan yang menyebut Malaysia telah membatalkan kontrak dengan Kuwait.
Sementara itu, Mohamed Khaled, yang juga Anggota DPR untuk Kota Tinggi, mengatakan bahwa pembelian 18 jet tempur FA-50 dari Korea Aerospace Industries (KAI) akan diterima pada tahun 2027. Ia berharap pesawat ini dapat memenuhi kebutuhan operasional RMAF.
Di sisi yang lain, Malaysia akan mengevaluasi kapabilitas jet tempur Sukhoi Su-30MKM yang dioperasikan saat ini apakah sudah mencukupi untuk kebutuhan pertahanan negara.
“Kajian yang lebih rinci perlu dilakukan karena mulai tahun 2027, semua pesawat tempur ringan, Hawk 108 dan Hawk 208, akan dihapuskan,” kata dia. (RNS)

