AIRSPACE REVIEW – Pada tanggal 29 Agustus 2025, Konferensi Inovasi dan Pengembangan Industri Ketinggian Rendah Kedua telah diselenggarakan di Shihezi, Xinjiang, Tiongkok.
Ursa Aeronautical Technology Co., Ltd. ( Ursa Aeronautical) dari Tiongkok menandatangani perjanjian kerja sama dengan perwakilan dari Indonesia, Guinea Khatulistiwa, dan Kazakhstan, menandai masuknya secara resmi sistem pesawat nirawak (drone) sipil besar Tiongkok ke pasar internasional sebagai solusi cerdas untuk transportasi bagi negara-negara di sepanjang jalur inisiatif “Belt and Road”.
Selama konferensi, Ursa Aeronautical telah mencapai kesepakatan dengan PT Unmanned Air Transport dari Indonesia untuk pengadaan dan pelatihan 20 unit pesawat drone kargo Hongyan (HY-100).
Ursa Aeronautical akan menyediakan pelatihan teknis dan dukungan menyeluruh, termasuk operasi penerbangan dan pemeliharaan, guna membantu pembangunan kapasitas operasional lokal.
Mr. Agung Sasongkojati, CEO perusahaan Unmanned Air Transport Indonesia, seorang mantan penerbang tempur, menjelaskan bahwa Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari tujuh belas ribu pulau, maka penggunaan pesawat nirawak Hongyan (HY-100) dapat secara efektif mengatasi tantangan logistik antar pulau, mengurangi biaya dan waktu logistik dengan kemampuan daya muat besar, jangkauan terbang jauh, dan kemampuan lepas landas/mendarat di landasan yang belum dipersiapkan, memungkinkan transportasi cepat untuk pasokan medis, paket e-commerce, makanan segar, dan barang lainnya antar pulau.
Agung menambahkan bila Indonesia berhasil menciptakan sistem transportasi berbasis drone kargo besar selain Tiongkok, maka Indonesia siap menjadi pemain dunia dalam bisnis drone kargo sebagai alternatif transportasi udara dengan biaya yang lebih murah dan efisisen.
Drone kargo HY100 ini memiliki performa yang luar biasa, dengan bobot lepas landas maksimum 5,25 ton, kapasitas muatan komersial maksimum 1,9 ton, dan jangkauan maksimum 1.800 kilometer.
Model ini membutuhkan jarak lepas landas dan mendarat tidak lebih dari 150 meter, dapat mempertahankan penerbangan stabil pada ketinggian sangat rendah 4–6 meter, dan mampu beradaptasi dengan berbagai lokasi lepas landas dan pendaratan, termasuk landasan sederhana, tanah terbuka yang dikeraskan, jalan raya, dan padang rumput, menunjukkan adaptabilitas lokasi dan fleksibilitas misi yang sangat baik.
Mesin terbaru pesawat ini juga bisa dioperasikan menggunakan bahan bakar dengan oktan 95, sehingga tidak menyulitkan logistiknya.
Sistem drone kargo besar HY100 yang dikembangkan secara mandiri dan dimiliki secara eksklusif adalah satu-satunya produk UAV besar di Tiongkok yang telah mencapai produksi massal dan operasi komersial, mewakili tingkat tertinggi di sektor UAV sipil besar Tiongkok.
Drone Kargo Hongyen HY-100 ini selama hampir lima tahun beroperasi telah mencatat lebih dar 6000 jam terbang dengan catatan tanpa insiden yang berarti.
HY100 secara efektif akan mampu mengatasi hambatan logistik antarpulau dan di medan yang kompleks. Didukung daya angkut besar dan jarak tempuh jauh, HY100 cepat mengangkut persediaan medis, paket e-commerce, makanan segar, dan barang-barang lain dengan melintasi berbagai pulau.
Kinerja ini menghemat biaya logistik dan waktu, serta ikut mengembangkan jaringan logistik regional yang efisien. Di saat bersamaan, HY100 juga berperan penting dalam pemantauan lahan pertanian dan kehutanan, melindungi tanaman pangan, serta melestarikan sumber daya kehutanan, pengembangan industri pariwisata.
Selain itu, juga dapat meningkatkan kemampuan pemantauan perbatasan dan respons darurat, sehingga memperkuat pengelolaan keamanan dan keselamatan nasional.
Ursa Aeronautical yang didirikan pada November 2017 telah berhasil mengajukan ratusan paten penemuan dalam bidang seperti sistem kontrol penerbangan, tautan data komunikasi, sistem manajemen penerbangan, dan desain serta teknologi pemrosesan komponen pesawat.
Perusahaan ini menjadi satu-satunya perusahaan di Tiongkok dan di dunia yang berhasil membangun sistem kualifikasi dan perizinan industri yang komprehensif, mencakup sistem penelitian pengembangan, produksi sistem UAV, penjualan, layanan operasional, dukungan pemeliharaan, serta pendidikan dan pelatihan professional drone kargo besar.
Terkait Sertifikasi penerbangan maka untuk Ursa Aeronautic merupakan satu-satunya industri drone kargo besar Tiongkok yang telah memperoleh tidak hanya Type Certificate (TC), namun juga Production Certificate (PC), dan Airworthiness Certificate (AC) bagi pesawat nirawak HY-100 dari Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok (CAAC).
Dengan demikian, Ursa dengan HY-100 nya telah menjadi tolok ukur kepatuhan regulasi dan keahlian teknis drone kargo besar, yang telah diproduksi secara massal, dan digunakan secara komersial sehingga memiliki standar terbaik di drone kargo sipil berukuran besar di Tiongkok dan dunia. (Sharky)
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…