AIRSPACE REVIEW – Kapal perusak Type 055 yang ke-10 milik Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAN) terpantau tengah menjalani uji coba lautnya pada 27 Agustus 2025.
Kapal tempur permukaan multiperan berukuran besar ini disebut NATO sebagai kelas Renhai, berperan sebagai platform multi misi dengan fasilitas komando.
Untuk spesifikasinya, kapal kelas Renhai ini memiliki bobot benaman sekitar 11.000 ton standar dan 13.000 ton dengan muatan penuh. Panjangnya sekitar 180 m, lebar 20 m, dan sarat air 6,6 m.
Tenaga penggerak disediakan oleh empat turbin gas QC-280 berdaya masing-masing 28 MW, sehingga total dayanya menjadi 112 MW, dalam skema gabungan (COGAG).
Diperkirakan kecepatannya mencapai 30 knot, dengan daya tahan 5.000 mil laut pada kecepatan jelajah 12 knot.
Sebanyak enam generator turbin QD-50 berdaya masing-masing 5 MW menghasilkan sekitar 30 MW daya listrik di atas kapal, yang digunakan untuk sensor, sistem komando, dan peralatan bantu.
Kapal menampung empat panel radar AESA yipe 346B pita-S, sekitar 40 persen lebih besar daripada Type 346A yang digunakan pada kapal perusak Type 052D, dengan jangkauan deteksi yang diklaim melebihi 400 km.
Menara pada kapal juga membawa radar pita-X untuk melacak objek yang terbang rendah, antena peperangan elektronik, sistem tautan data, dan radar navigasi.
Fitur tambahan termasuk sensor peringatan laser, sistem elektro-optik, dan penanggulangan elektronik. Lambungnya menampung sistem sonar dan mendukung sonar kedalaman variabel dan array yang ditarik.
Persenjataan utama pada kapal termasuk 112 sel sistem peluncuran vertikal (VLS), yang tersusun dengan 64 sel di depan dan 48 di belakang.
Rudal yang kompatibel meliputi SAM jarak jauh HHQ-9 dengan jangkauan lebih dari 200 km, rudal jelajah antikapal YJ-18 dengan jangkauan 220 km hingga 540 km.
Lalu rudal balistik hipersonik YJ-21 dengan jangkauan 1.500 km, serta rudal jelajah serang darat CJ-10 dengan jangkauan antara 1.500 km dan 2.000 km. VLS juga dapat mengakomodasi roket antikapal selam seperti Yu-8.
Persenjataan tambahan meliputi meriam laut H/PJ-45 130 mm, CIWS H/PJ-11 30 mm, CIWS berbasis SAM jarak pendek HHQ-10, dan dua tabung torpedo rangkap tiga 324 mm yang digunakan menembakkan torpedo ringan Yu-7 dengan jangkauan 14 km.
Sementara untuk fasilitas penerbangan memungkinkan menampung dua helikopter, termasuk jenis Z-9, Z-18, atau Z-20, yang digunakan untuk peran antikapal selam dan pengintaian.
Proyek pengembangan Type 055 diketahui telah dimulai pada tahun 2000-an. Model maket skala penuhnya terlihat di tempat pengujian elektronik Wuhan pada 2014, tak lama sebelum konstruksi dimulai.
Program ini disusun untuk menyediakan 16 kapal dalam dua gelombang yang masing-masing terdiri dari delapan kapal, dan selanjutnya didistribusikan ke Armada Laut Utara, Timur, dan Selatan PLAN.
Kapal-kapal tersebut dibangun secara paralel di Galangan Kapal Jiangnan di Shanghai dan Perusahaan Industri Pembuatan Kapal Dalian di Liaoning.
Kapal utama, Nanchang, mulai dibangun tahun 2014, diluncurkan pada 2017, dan diresmikan bulan Januari 2020.
Pada akhir 2022, delapan kapal pertama telah diresmikan, dan unit-unit tambahan terus menjalani tahap peluncuran dan uji coba, dengan kapal ke-10 kini telah dipastikan menjalani uji coba laut. (RBS)
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…