AIRSPACE REVIEW – Prototipe pesawat nirawak YFQ-42A yang dikembangkan oleh General Atomics-Aeronautical Systems Inc. (GA-ASI) sukses melakukan penerbangan perdananya pada 27 Agustus 2025.
YFQ-42A merupakan salah satu finalis untuk program CCA (Collaborative Combat Aircraft) Angkatan Udara AS (USAF), bersaing dengan YFQ-44A yang dikembangkan oleh Anduril Industries.
Program CCA merupakan upaya USAF untuk memproduksi sejumlah besar pesawat nirawak modular dengan biaya yang terjangkau.
Drone dirancang untuk menjalankan tempur misi udara ke udara, beroperasi bersama pesawat tempur berawak seperti F-35A Lightning II.
Baik YFQ-42A dan YFQ-44A akan bertindak sebagai “Loyal Wingman” yang mendukung pesawat tempur berawak dalam skenario pertempuran dengan memperluas jangkauan sensornya, serta menyediakan daya tembak tambahan.
Setiap satu jet tempur berawak dapat mengendalikan beberapa CCA sekaligus, menciptakan kekuatan jaringan yang meningkatkan kesadaran situasional dan efektivitas tempur.
Di luar peran mereka dalam pertempuran udara ke udara, CCA ditargetkan mampu melakukan misi peperangan elektronik, serta pengintaian dan pengawasan.
USAF berencana untuk memperoleh antara 100 hingga 150 unit di bawah Program Inkremen 1.
Sementara Inkremen 2, untuk memperkenalkan CCA lebih canggih dan serbaguna yang mampu menangani berbagai profil misi. (RBS)