Marine

Korps Marinir AS menguji sistem mortir Scorpion Light, dilengkapi mortir 120 mm atau 81 mm

AIRSPACE REVIEW – Korps Marinir AS menguji coba sistem mortir bergerak Scorpion Light di Pangkalan Korps Marinir AS Quantico minggu lalu.

Dikenal sebagai Alakran, sistem mortir ini dipasang pada kendaraan taktis MRZR Alpha 6X6, yang dikembangkan oleh Polaris Government and Defense.

Sistem ini mengintegrasikan mortir laras halus 120 mm atau 81 mm, memungkinkan konfigurasi yang fleksibel untuk berbagai misi.

Sistem Scorpion Light menghadirkan kemampuan “tembak dan lari” atau menembak dan berpindah lokasi dengan cepat.

Sistem kendali tembakan otomatisnya memungkinkan operator menembakkan hingga delapan peluru dan berpindah lokasi dalam waktu kurang dari dua menit.

MRZR Alpha 6X6 dioperasikan dua awak dan menawarkan bak kargo 65 persen lebih besar daripada MRZR Alpha 4X4 standar.

Dalam misi tempurnya, kendaraan dapat mengangkut hingga 48 butir munisi mortir sekaligus.

Desainnya juga mempertahankan lebih dari 90 persen kesamaan komponen dengan Alpha 4X4 standar, sehingga mengurangi beban logistik.

Konstruksinya yang ringan dan modular memungkinkan transportasi dengan pesawat taktis, platform helikopter, dan kapal angkatan laut, menjadikannya pilihan tepat untuk unit Marinir dan operasi khusus yang membutuhkan mobilitas tinggi di lingkungan terpencil.

Dengan sistem penggerak 6X6-nya, meningkatkan stabilitas dan performa kendaraan di berbagai medan, sekaligus mempertahankan laju kecepatan tertingginya.

Sistem Scorpion Light/Alakran telah teruji dalam pertempuran di Eropa dan Timur Tengah, menunjukkan ketahanannya dalam kondisi sulit termasuk panas ekstrem, debu, dan medan terjal.

Platform ini dirancang untuk memberikan mobilitas, daya tembak mematikan, keselamatan operator, dan kemudahan transportasi udara yang cepat bagi pasukan ekspedisi. (RBS)

Rangga Baswara Sawiyya

Born of an air force family in Abdulrachman Saleh AFB, Malang. Fascinated with weaponry, automotive and action figures since childhood. The first article about the plane was published in HAI teen magazine when was being high school student. Wrote several articles about weaponry for Pikiran Rakyat newspaper and became a freelancer for Angkasa and Commando magazines from 2008 to 2017. Then joined Airspace Review and being as contributor for Langit Biru magazine since 2017

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

1 hour ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

2 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

5 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

7 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

7 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

7 hours ago