AIRSPACE REVIEW – Jet tempur generasi keempat F-16 Fighting Falcon TNI Angkatan Udara melaksanakan latihan pertempuran udara jarak dekat (dogfight) dengan jet tempur siluman F-35 Lightning II Angkaran Udara Australia (RAAF) di Pekanbaru, Riau.
Ajang dogfight dilaksanakan sebagai bagian dari latihan Dissimilar Basic Fighter Maneuver (DBFM) dalam rangkaian Latihan Bersama (Latma) Elang Ausindo 2025, pada 27 Agustus.
Latihan ini menampilkan aksi manuver udara jarak dekat antara kedua pesawat berbeda generasi (generasi keempat dan generasi kelima) yang memiliki karakteristik berbeda tersebut.
Dalam pertarungan ini, masing-masing pilot menerapkan taktik dan strateginya untuk mengalahkan musuh.
Perbedaan platform dan karakteristik antara F-16 dengan F-35 membuat jalannya DBFM semakin dinamis sekaligus penuh tantangan.
Melalui latihan ini, pilot kedua angkatan udara tidak hanya mengasah keterampilan tempur udara, tetapi juga meningkatkan kemampuan beradaptasi serta memperdalam pemahaman terhadap taktik lintas-platform, tulis Dispenau dalam rilisnya.
Latma Elang Ausindo 2025 mengusung tema “Stronger Together” sebagai wujud komitmen dalam memperkuat interoperabilitas, kekompakan, koordinasi, dan komunikasi antara TNI AU dan RAAF.
Momentum ini juga menjadi sarana untuk mempererat kerja sama pertahanan Indonesia–Australia di kawasan.
Melalui Latma Elang Ausindo 2025, TNI Angkatan Udara menegaskan komitmen dalam membangun profesionalisme dan menyiapkan sumber daya manusia yang Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, dan Humanis (AMPUH), sehingga senantiasa siap menjawab tantangan tugas operasi udara di masa depan.
Pertanyaan publik mengenai dogfight tersebut tentu saja siapakah yang menang, F-16 atau F-35?
Untuk jawabannya, cukup kedua angkatan udara saja yang tahu, karena hal ini tidak untuk konsumsi publik.
Sementara itu, sebelumnya Angkatan Udara dan Antariksa Prancis (AAE) merilis berita bahwa jet tempur Rafale mereka berhasil menekuk F-35 Angkatan Udara AS (USAF) dalam latihan tempur udara multinasional “Atlantic Trident 2025” yang diselenggarakan di Finlandia pada bulan Juni lalu. (RNS)
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…
View Comments
Tahun 60-70, revolusi radar look down shoot down. Next perlu revolusi radar look back shoot back
Aku bangga dan yakin atas prestasi pilot tempur indonesia yg pernah membuktikan su 27 mengalahkan f14 australia. Dan sekarangpun so pasti hanya dgn f16 tua indomesia sdh menekuk f35 australia. Bila ⁸ kalah dan dipublikasi pun TNI AU tdk merasa lebih rendah sebab beda kelas. Tdk dipublikasi .ungkin f35 malu⁹8