Air Force

Pemerintah India akuisisi 97 jet tempur Tejas Mk 1A buatan dalam negeri senilai 7,4 miliar USD, total pesanan untuk IAF menjadi 180 unit

AIRSPACE REVIEW – Pemerintah India pada 19 Agustus telah menyetujui pembelian 97 jet tempur Tejas Mk 1A buatan industri dalam negeri, Hindustan Aeronautics Limited (HAL), senilai 7,4 miliar dolar AS (USD) untuk Angkatan Udara India (IAF).

Keputusan ini ditetapkan oleh Komite Menteri Keamanan (CCS) yang diketuai oleh Perdana Menteri Narendra Modi.

Ini merupakan pesanan terbesar yang pernah dilakukan untuk pesawat buatan HAL dalam rangka memperkuat komitmen negara terhadap program swasembada pertahanan dalam inisiatif “Make in India”.

Dengan pesanan baru tersebut, total jumlah pesawat tempur Tejas Mk 1A yang diakuisisi untuk IAF mencapai 180 unit, menambah 83 unit pembelian yang telah disetujui pada tahun 2021.

Jet-jet Tejas Mk 1A secara bertahap akan menggantikan MiG-21 yang sudah tua, yang seluruh armadanya akan dipensiunkan pada September 2025.

Tejas Mk 1A dianggap sebagai lompatan teknologi dibandingkan versi awal. Pesawat tempur ini dilengkapi radar AESA, sistem peperangan elektronik mutakhir, kemampuan pengisian bahan bakar di udara, rudal BVR (selain rudal Astra buatan India), OBOGS (generator oksigen dalam pesawat), dan sistem perlindungan diri canggih.

Kementerian Pertahanan India menyatakan, lebih dari 65% komponen dalam batch baru ini bersumber dari dalam negeri yang melibatkan lebih dari 500 perusahaan India dalam penyediaan suku cadang serta sistem lainnya.

Kontrak tersebut juga mengatur akuisisi enam pesawat AEW&C (Airborne Early Warning & Control) yang dilengkapi radar pengawasan udara.

Pengadaan total 180 Tejas Mk1A menandai langkah India yang secara serius ingin meningkatkan pertahanan negaranya.

Seperti diketahui, India secara signifikan menghadapi potensi ancaman militer yang semakin meningkat dari China dan dan Pakistan.

Sejauh ini kekuatan skadron tempur IAF akan turun dari 31 menjadi 29 pada akhir tahun 2025. Angka ini jauh di bawah kekuatan resmi yang mencapai 42 skadron.

Produksi Tejas Mk 1A dilakukan di pabrik HAL di Bengaluru dan Nashik. Di fasilitas ini lini produksi keempat sedang dibangun untuk meningkatkan kapasitas produksi tahunan menjadi 32 pesawat.

Pengiriman hingga enam Tejas Mk 1A dijadwalkan pada Maret 2026. Pengiriman seluruh 180 pesawat yang telah masuk dalam kontrak akan dilaksanakan hingga awal 2030-an.

Salah satu tantangan program ini adalah pasokan mesin GE F404-IN20, yang sekarang diregulasi dengan harapan pengiriman bulanan dimulai pada tahun 2026.

Meskipun Tejas Mk 1A merupakan kemajuan yang signifikan, India masih menghadapi keseimbangan regional yang kurang menguntungkan.

China mengoperasikan lebih dari 1.300 pesawat tempur generasi keempat, selain pesawat tempur siluman J-20. Demikian juga dengan Pakistan, baru-baru ini telah memperkenalkan JF-17 Block III yang dilengkapi radar AESA.

Pakistan juga disebut-sebut akan mengakuisisi jet tempur siluman J-35 dari China, walau rumor ini sempat dibantah oleh Islamabad.

Setelah Tejas Mk 1A, India telah memiliki program penting lainnya yaitu mengembangkan Tejas Mk 2 dan pesawat tempur generasi kelima AMCA buatan dalam negeri yang saat ini dalam tahap pengembangan.

Beberapa hari lalu, India juga dilaporkan akan mengakuisisi 114 jet tempur Rafale tambahan dari Prancis untuk IAF melengkapi 36 Rafale yang telah dimiliki sebelumnya. (RNS)

RNS

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

5 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

6 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

9 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

11 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

11 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

11 hours ago