AIRSPACE REVIEW – Boeing mengintensifkan pengujian ekstrem pesawat 777X terbaru untuk meraih sertifikasi. Perusahaan menargetkan pengiriman pesawat pertama kepada pelanggan dapat dilaksanakan pada tahun 2026.
Dalam sebuah video yang baru-baru ini dirilis Boeing di media sosial, pabrikan asal AS itu menunjukkan rekaman uji coba yang mengesankan, termasuk pendaratan dengan ekor pesawat yang disengaja, pendaratan dengan angin silang, uji pengereman di landasan pacu basah dan kering, serta lepas landas dengan kecepatan yang berbeda.
Kepala Pilot Uji Ted Grady mengatakan, armada uji 777-9 hingga saat ini telah mengumpulkan lebih dari 4.000 jam terbang, menjadikannya pesawat yang paling banyak diuji dalam sejarah Boeing.
Boeing 777-9 memiliki panjang 76,7 m. Pesawat ini menggunakan sayap komposit dengan ujung yang dapat dilipat, yang memungkinkannya beroperasi di bandara dengan ruang terbatas meskipun lebar sayapnya melebihi 71 meter.
Dilengkapi dengan mesin GE9X, mesin terkuat yang pernah dikembangkan untuk penerbangan komersial, jet ini menjanjikan efisiensi bahan bakar hingga 10% lebih baik dibandingkan pesawat pesaing dan emisi polutan yang lebih rendah.
777X sudah memiliki pesanan yang signifikan di pasaran. Pelanggan perdananya, Lufthansa, sangat menantikan pengiriman pesawat ini.
Cathay Pacific dan Korean Air baru-baru ini turut memperluas pesanan 777-9 mereka. Cathay menambahkan 14 unit 777-9 ke dalam kontraknya, sehingga totalnya menjadi 42 pesawat.
Sementara Korean Air menandatangani salah satu kesepakatan terbesar dalam sejarahnya dengan Boeing, termasuk 20 unit 777-9. (RNS)
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…