Industry

Terus berinovasi kembangkan sistem senjata baru, Rusia terpantau tengah menguji tank robotik Shturm

AIRSPACE REVIEW – Beredar luas rekaman mengenai pengujian lapangan terhadap kendaraan tempur nirawak baru yang sedang dikembangkan industri senjata Rusia.

Dalam video tersebut tampak dua kendaraan yang berbeda jenisnya sedang menjalani uji dikawasan sekitar pabrik.

Pertama, didentifikasi sebagai Kendaraan Tempur No. 1, dilengkapi dengan kanon utama D-414 125 mm yang diperpendek dengan 22 munisi dan terdapat senapan mesin koaksial PKTM 7,62 mm.

Kedua, Kendaraan Tempur No. 2 dilengkapi dengan dua kanon otomatis 30 mm 2A42, senapan mesin PKTM, dan peluncur rudal antitank.

Telegram

Varian robotik lain yang juga dikembangkan termasuk kendaraan pengusung roket termobarik yang dapat menghanguskan area yang luas.

Dikembangkan oleh Uralvagonzavod untuk Kementerian Pertahanan Rusia, tank robotik baru ini dirancang untuk memimpin operasi penyerangan di lingkungan berisiko tinggi.

Dilihat dari tampilannya, tank robotik yang dinamai Shturm ini kemungkinan besar dibangun menggunakan sasis tank tempur utama (MBT) T-72 atau T-90.

Tujuan proyek Shturm ini adalah menciptakan unit penyerang robotik yang dapat memimpin eselon pertama operasi ofensif tanpa membahayakan nyawa manusia.

Kendaraan digunakan untuk mendeteksi posisi tembakan musuh dan menyerang mereka secara langsung atau menyampaikan koordinat ke unit lain.

Dalam misi tempurnya, keluarga Shturm masih melibatkan manusia dengan mengoperasikannya lewat kendali jarak jauh dari kendaraan terpisah.

Kendaraan robotik ini dapat beroperasi di segala medan pertempuran dan dapat melaju hingga kecepatan 40 km/jam.

Kemunculannya menunjukkan bahwa proyek ini telah memasuki fase pengujian baru setelah bertahun-tahun keberadaan proyeknya dirahasiakan.

Kemungkinan besar keluarga tank robotik Shturm akan segera dilibatkan dalam pertempuran nyata di Ukraina untuk menguji kinerjanya. (RBS)

Rangga Baswara Sawiyya

Born of an air force family in Abdulrachman Saleh AFB, Malang. Fascinated with weaponry, automotive and action figures since childhood. The first article about the plane was published in HAI teen magazine when was being high school student. Wrote several articles about weaponry for Pikiran Rakyat newspaper and became a freelancer for Angkasa and Commando magazines from 2008 to 2017. Then joined Airspace Review and being as contributor for Langit Biru magazine since 2017

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

5 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

6 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

9 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

11 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

11 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

12 hours ago