AIRSPACE REVIEW – Angkatan Udara Thailand (RTAF) dipastikan telah menggunakan senjata berpemandu presisi buatan Korea Selatan, KGGB (Bom Berpemandu GPS Korea), dalam pertempuran melawan tetangganya Kamboja pada 24 Juli 2025
Beredar di platform media sosial, foto KGGB/bom MK 82 yang dipasang pada gantungan senjata F-16 Fighting Falcon milik RTAF sebelum melaksanakan misi tempurnya.
Kit pemandu KGGB ini diproduksi oleh perusahaan pertahanan LIG Nex1 dan diintegrasikan pada bom konvensional jenis Mk 82 (500 pon).
Perangkat tersebut mencakup sayap yang dapat dilipat dan sistem navigasi inersia dan GPS. Hal ini memungkinkan peluncuran hingga 30 km dengan tingkat kesalahan melingkar (CEP) antara 5-13 m.
Sebanyak enam jet tempur F-16 RTAF dikerahkan untuk menyerang posisi pasukan Kamboja di wilayah Prasat Ta Muen Thom yang diperebutkan.
Kementerian Pertahanan Thailand menyatakan, seluruh jet tempur kembali dengan selamat dan berhasil mengenai sasaran yang ditentukan dengan tepat.
Beberapa sumber mengindikasikan serangan udara Thailand tersebut menghancurkan sebuah pos komando, beberapa depot amunisi, dan setidaknya dua sistem peluncur roket BM-21 Grad milik militer Kamboja.
Sebelumnya, media pertahanan Jane’s melaporkan bahwa Thailand telah membeli 20 kit KGGB dalam dua batch terpisah dari LIG Nex1 pada tahun 2022.
Disebutkan, total biaya kontrak untuk pengadaan KGGB tersebut mencapai 102 juta baht atau sekitar 2,8 juta dolar AS. (RBS)