AIRSPACE REVIEW – Dari ajang IDEF 2025 di Istanbul, Turkiye yang saat ini sedang berlangsung (22-27 Juli), diberitakan bahwa Turkish Aerospace (TUSAS) telah menandatangani kontrak penting dengan Indonesia untuk proyek jet tempur generasi kelima KAAN.
Kontrak yang ditandatangani dengan PT Republik Aero Dirgantara/RAD (anak perusahaan Republikorp) dan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) tersebut mencakup pengadaan 48 pesawat tempur KAAN Turki, serta kerja sama di bidang rekayasa produksi dan berbagi teknologi.
“We have signed a significant agreement with Indonesia for the KAAN project. The agreement signed with PT Republik Aero Dirgantara and PT Dirgantara Indonesia covers the procurement of 48 KAAN Turkish Fighter along with cooperation in production engineering and technology sharing,” tulis TUSAS dalam rilisnya di X pada hari Kamis.
Dalam unggahannya tersebut, TUSAS juga mengunggah foto-foto penandatanganan perjanjian di mana dari Indonesia terlihat CEO Republikorp Norman Joesoef, Dirut PTDI Gita Amperiawan, dan pejabat dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.

Sebelumnya, dalam kunjungannya ke Turkiye beberapa waktu lalu, Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan bahwa Indonesia akan berpartisipasi dalam pengembangan jet tempur generasi kelima Turkiye, KAAN.
Setelah itu, Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengumumkan bahwa Indonesia berkomitmen akan membeli 48 unit jet tempur KAAN senilai kurang lebih 10 miliar USD. (RNS)


Selama masih belum kontrak efektif ya jangan jumawa dulu
Semoga bisa terlaksana dan berhasil sesuai dengan cita cita dan harapan kedua negara…sehingga bisa menguntungkan kedua negara juga tentunya…Aamiin.
Dengan pemesanan raphael dan mkn juga sekelas F15, sudah seharusnya kita HARUS MANDIRI MEMPRODUKSI “HANUD” bagian dr pertahanan perang modern… harus nya pengembNgan HANUD meliputi rudal radar drone tempur dsb HARUS DIUTAMAKAN DIBANGUN SECARA MANDIRI….!!!