Air Force

Setelah 37 hari menginap di bandara India, jet tempur F-35B Inggris akhirnya bisa lepas landas untuk kembali ke kapal induk HMS Prince of Wales

AIRSPACE REVIEW – Setelah 37 hari menginap di Bandara Internasional Thiruvananthapuram di negara bagian Kerala, India selatan karena mengalami kerusakan, akhirnya jet tempur F-35B Lightning II Angkatan Udara Kerajaan Inggris (RAF) bisa lepas landas untuk kembali ke kapal induk HMS Prince of Wales.

Pesawat tersebut berhasil dipulihkan lagi dari kerusakannya oleh tim teknis Inggris yang dikirimkan secara khusus ke bandara tersebut.

Jet tempur generasi kelima seharga 115 juta USD itu melakukan pendaratan darurat pada tanggal 14 Juni 2025 setelah menghadapi kondisi cuaca buruk saat melaksanakan misi rutin di Laut Arab dan gagal kembali ke kapal HMS Prince of Wales yang membawanya.

Usai mendarat dan menuju ke tempat parkir, jet tempur siluman buatan Lockheed Martin itu tidak bisa diterbangkan lagi. Sementara pilotnya telah kembali ke kapal induk dijemput menggunakan helikopter.

Awalnya, F-35B RAF diperiksa oleh teknisi yang tergabung dalam kelompok tempur Inggris.

Namun, masalah teknis yang melibatkan sistem hidrolik dan unit daya tambahan (APU) mengharuskan mobilisasi tim yang lebih besar.

Pada tanggal 6 Juli, RAF mengerahkan pesawat angkut A400M Atlas dengan membawa 24 teknisi Inggris serta peralatan khusus, termasuk traktor penarik militer untuk membantu perbaikan.

Pesawat tersebut kemudian dipindahkan ke hanggar di unit operasi pemeliharaan (MRO) bandara di mana pesawat tersebut kemudian menjalani pengujian dan pemeriksaan akhir.

Dengan sistem yang dipulihkan dan keselamatan operasional terjamin, F-35B akhirnya berhasil melakukan lepas landas pada pagi hari tanggal 22 Juli. Pesawat ini terbang menuju utara dari Australia di mana HMS Prince of Wales sedang berada di sana.

HMS Prince of Wales tengah melaksanakan penugasan selama delapan bulan di Indo-Pasifik.

Kementerian Penerbangan Sipil India menyatakan, Inggris menanggung biaya parkir dan dukungan yang diberikan selama pesawat berada di Kerala.

Para ahli lokal menduga biaya perawatan pesawat yang terdampar tersebut bisa mencapai puluhan ribu dolar. (RNS)

RNS

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

49 minutes ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

2 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

5 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

7 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

7 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

7 hours ago