AIRSPACE REVIEW – Rusia melalui perusahaan ZALA Aero Group, anak perusahaan Kalashnikov Concern pada 16 Juli 2025 memamerkan drone Lancet dengan ketahanan terhadap peperangan elektronik yang ditingkatkan. Drone tersebut termasuk Lancet Model 51 dan 52 serta drone pengintai Z-16.
Drone tersebut dipamerkan oleh ZALA kepada pasukan khusus Garda Nasional Rusia serta komandan unit SOBR dan OMON.
Drone-drone ini juga telah dilengkapi dengan sistem pemandu cerdas yang meningkatkan presisi penargetannya.
Melalui demonstrasinya, ZALA menyoroti kemampuan drone tersebut dalam dukungan geospasial dan navigasi otonom di lingkungan tanpa komunikasi satelit.
Kondisi tersebut menyimulasikan garis depan pertempuran di mana pasukan Ukraina secara aktif mengganggu sinyal satelit dan sistem peperangan elektronik lainnya.
Sejak Perang Rusia-Ukraina pecah pada Februari 2022, medan perang Ukraina telah menjadi tempat uji coba inovasi teknologi drone. Drone Lancet Rusia muncul sebagai salah satu yang menonjol dalam konflik tersebut.
Drone Lancet tertama kali diperkenalkan pada tahun 2019 dan diuji di Suriah. Lancet kemudian menjadi salah satu sistem persenjataan andalan Moskow dan terus mengalami peningkatan signifikan sejak Juni 2022.
Kemajuan dalam manufaktur, hulu ledak, waktu terbang, serta otonomi berbasis AI, telah mengubah Lancet menjadi senjata yang tangguh. Drone ini menuai kekaguman sekaligus kekhawatiran di kalangan analis militer.
Evolusi Lancet sejak 2022 ditandai dengan peningkatan teknis yang krusial, menjadikannya lebih serbaguna dan mematikan.
Awalnya, drone tersebut memiliki waktu terbang 30 menit untuk Lancet-2 dengan hulu ledak 3 kg dan 40 menit untuk Lancet-3.
Pada akhir 2022, durasi terbang meningkat lagi menjadi satu jam dan berat hulu ledak meningkat menjadi lebih dari 5 kg.
ZALA Lancet, amunisi loitering yang dikembangkan oleh ZALA Aero Group, anak perusahaan Kalashnikov Concern Rusia, telah muncul sebagai alat penting dalam peperangan modern, khususnya dalam operasi militer Rusia.
Lancet menggabungkan kemampuan pengintaian dengan potensi serangan presisi. Drone ini menawarkan solusi hemat biaya untuk menargetkan aset bernilai tinggi.
Desainnya yang ringkas, sistem panduan canggih, dan kemampuan adaptasinya telah menjadikannya landasan strategi drone Rusia yang terus berkembang, dengan implikasi signifikan bagi teknologi militer global.
Drone Lancet merupakan drone ringan yang diluncurkan menggunakan sistem ketapel. (RNS)
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…