Industry

EDGE Group dan 4iG dari Hungaria berkolaborasi mengembangkan drone kamikaze dan sistem rudal pertahanan udara

AIRSPACE REVIEW – Perusahaan pertahanan EDGE Group dari Uni Emirat Arab (UEA) menandatangani tiga perjanjian utama dengan 4iG Space and Defence Technologies (SDT) dari Hungaria di Budapest baru-baru ini.

Keduanya akan berkolaborasi mengembangkan, melokalisasi, dan memasarkan sistem pertahanan canggih di seluruh pasar Eropa dan Afrika.

Kerja sama strategis ini juga akan memperluas jejak EDGE ke negara-negara anggota NATO sambil memperkuat kerja sama industri dengan Hungaria.

EDGE menyatakan, kolaborasi ini juga akan menjajaki peluang R&D bersama dan inisiatif pengembangan tenaga kerja di kedua negara guna meletakkan dasar bagi kehadiran industri berkelanjutan.

Kemitraan akan berfokus pada produksi drone kamikaze SHADOW 25 dan SHADOW 50, sistem rudal pertahanan udara SKYKNIGHT, serta solusi kendali lalu lintas udara canggih.

Sistem-sistem tersebut ditujukan untuk mengatasi ancaman asimetris maupun konvensional, sehingga sangat adaptif terhadap kebutuhan keamanan regional.

SHADOW 25 dan SHADOW 50 merupakan amunisi berkeliaran yang dikembangkan oleh Abu Dhabi Autonomous Systems Investments (ADASI) dari EDGE Group.

Drone kamikaze ini menawarkan kemampuan serangan presisi terhadap target tetap.

Dirancang untuk misi jarak jauh dan daya tahan lama, SHADOW 25/50 menyediakan opsi fleksibel untuk medan perang modern yang membutuhkan penyebaran cepat dan akurasi tinggi.

Sesuai kodenya, SHADOW 25 memiliki muatan 25 kg dan SHADOW 50 hingga 50 kg. Keduanya memiliki kecepatan jelajah 400 km/jam.

Sedangkan SKYKNIGHT adalah sistem rudal pertahanan udara yang menyediakan pertahanan lapis dalam terhadap berbagai ancaman udara, termasuk roket, artileri, mortir (RAM), dan senjata jarak jauh lainnya.

Sistem ini dapat melacak dan menyerang hingga 80 target yang datang secara bersamaan, menawarkan perlindungan bagi instalasi statis maupun pasukan bergerak.

Bersifat modular, SKYKNIGHT dapat diangkut dalam kontainer kargo standar 20 kaki, yang memungkinkan penyebaran cepat di area garis depan atau pemasangan permanen di lokasi kritis. (RBS)

Rangga Baswara Sawiyya

Born of an air force family in Abdulrachman Saleh AFB, Malang. Fascinated with weaponry, automotive and action figures since childhood. The first article about the plane was published in HAI teen magazine when was being high school student. Wrote several articles about weaponry for Pikiran Rakyat newspaper and became a freelancer for Angkasa and Commando magazines from 2008 to 2017. Then joined Airspace Review and being as contributor for Langit Biru magazine since 2017

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

3 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

4 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

7 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

9 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

9 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

9 hours ago