AIRSPACE REVIEW – Direktorat Intelijen Pertahanan Ukraina (GUR) mengklaim mengetahui jumlah rudal dan sistem balistik yang dimiliki Rusia saat ini. Dikatakan bahwa hingga awal Juli 2025, Rusia masih menyimpan sekitar 300 rudal balistik jarak pendek, termasuk sistem Iskander-M produksi dalam negeri dan rudal KN-23 dari Korea Utara.
Secara rinci dikatakan, persediaan tersebut terdiri dari sekitar 250 rudal Iskander-M dan 50 rudal KN-23.
Rudal KN-23, yang sangat mirip dengan Iskander-M Rusia, telah menjadi sumber amunisi balistik tambahan bagi Kremlin di tengah perang berkepanjangan melawan Ukraina.
Untuk mendukung potensi penggunaan sistem tersebut, lebih dari 60 peluncur bergerak yang mampu menembakkan rudal Iskander telah dikerahkan Rusia di sepanjang perbatasan dengan Ukraina, tulis Defense Express.
Sistem ini mampu melancarkan serangan presisi tinggi terhadap target militer dan sipil jauh di dalam wilayah Ukraina, menjadikannya ancaman yang terus-menerus.
Pada Mei 2025, Ukraina memperkirakan stok rudal balistik Rusia untuk sistem rudal operasional-taktis ini sekitar 580 unit.
Jumlah tersebut menyusut karena sebagian besar digunakan dalam menyerang Ukraina.
Ketergantungan yang semakin besar pada rudal KN-23, menunjukkan terbatasnya kapasitas domestik Rusia dan meningkatnya peran pemasok asing, terutama Korea Utara.
Terlepas dari sanksi dan kontrol ekspor, Rusia telah berhasil memperluas kemitraannya dengan Pyongyang untuk mencakup pengiriman atau produksi berlisensi senjata serang canggih.
GUR menambahkan, saat ini Rusia berupaya meningkatkan produksi rudal bulanannya.
Dibandingkan dengan tahun 2024, ketika sekitar 40 rudal balistik diproduksi per bulan, produksi saat ini telah meningkat menjadi 60 rudal per bulan.
Peningkatan ini menunjukkan bahwa Rusia berinvestasi besar-besaran dalam mengisi kembali persediaan rudalnya untuk mendukung operasi serangan jarak jauh.
Kombinasi produksi dalam negeri dan impor asing dinilai dapat memungkinkan Rusia untuk mempertahankan laju serangan balistik yang stabil, sehingga menimbulkan tantangan berkelanjutan bagi infrastruktur, garis pertahanan, dan keselamatan sipil Ukraina. (RNS)
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…