Angkatan Laut AS mengubah peran kapal perusak Zumwalt menjadi kapal serang rudal hipersonik, siap uji coba tahun 2027

USS Zumwalt diubah menjadi kapal peluncur rudal hipersonikIstimewa

AIRSPACE REVIEW – Angkatan Laut AS telah mengambil langkah signifikan untuk mengubah armada kapal perusak (destroyer) kelas Zumwalt (DDG 1000) menjadi kapal serang permukaan ofensif canggih.

Kapal akan dimodifikasi sehingga mampu meluncurkan sistem rudal hipersonik Conventional Prompt Strike (CPS).

Dijadwalkan, uji penembakan langsung dengan rudal CPS ini akan dilaksanakan pada tahun 2027.

Berbeda dengan model kapal permukaan konvensional pada umumnya, kapal perusak kelas Zumwalt menampilkan desain radikal yang menekankan siluman, otomatisasi, dan persenjataan canggih.

Inti dari konfigurasi aslinya adalah Sistem Meriam Canggih (AGS) kembar 155 mm, yang dirancang untuk menembakkan tembakan presisi jarak jauh menggunakan Proyektil Serang Darat Jarak Jauh (LRLAP) yang kini telah dibatalkan.

Dengan pembatalan LRLAP pada tahun 2016 karena biaya yang tidak berkelanjutan, AGS kehilangan relevansi operasionalnya, dan Angkatan Laut AS mulai mengevaluasi kembali peran strategis kapal tersebut.

Angkatan Laut AS telah melepas dudukan AGS dari dek depan USS Zumwalt dan menggantinya dengan Sistem Peluncuran Vertikal Rudal Besar (LMVLS) yang mampu mengakomodasi senjata hipersonik CPS yang jauh lebih besar.

Tidak seperti Sistem Peluncuran Vertikal (VLS) Mk 41 standar yang terdapat pada kapal tempur permukaan Angkatan Laut lainnya, LMVLS memiliki sel yang lebih lebar dan lebih dalam yang diperlukan untuk menampung tabung CPS dan infrastruktur peluncuran terkait.

Kapal kelas Zumwalt nantinya mampu membawa 12 CPS. Rudalnya sanggup meluncur dengan kecepatan di atas 5 Mach dan dapat bermanuver di udara, sehingga membuatnya sulit untuk dicegat sistem pertahanan udara lawan.

Sejalan dengan instalasi perangkat keras, program DDG 1000 difokuskan pada integrasi kendali tembakan dan perangkat lunak misi baru untuk menangani kebutuhan unik sistem CPS.

Selain integrasi CPS, sistem persenjataan lawas lainnya pada DDG 1000 sedang dikonfigurasi ulang untuk mendukung peran serangan strategis baru kapal.

Meskipun Sistem Peluncuran Vertikal Perifer (PVLS) Mk 57 yang awalnya dipasang untuk rudal Tomahawk dan rudal standar tetap menjadi bagian dari persenjataan kapal, perannya kini menjadi sekunder dibandingkan dengan LMVLS.

Radar Multi-Fungsi AN/SPY-3 dan Total Ship Computing Environment (TSCE) kapal juga sedang menjalani pemutakhiran perangkat lunak guna mendukung penargetan dan koordinasi jarak jauh untuk peluncuran rudal hipersonik.

Setelah beroperasi, kapal perusak kelas Zumwalt yang dipersenjatai CPS diharapkan menawarkan kombinasi tangguh antara kemampuan siluman dan serangan pertama yang mematikan. (RBS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *