AIRSPACE REVIEW – Perusahaan pertahanan asal Turkiye, SolidAERO, merilis rekaman uji drone kamikaze maritim jenis WiG (Wing in Ground Effects) TALAY. Jenis drone kamikaze ini diklaim menjadi pertama di dunia
TALAY dirancang sebagai amunisi berkeliaran yang menargetkan kapal permukaan di laut lepas maupun target lainnya yang berada di pesisir pantai.
Keunggulan wahana WiG adalah terbang rapat di atas permukaan air, sehingga sulit dideteksi rada.
Ditambah lagi dengan dimensinya yang kecil serta sistem propulsi listriknya yang senyap, membuat kehadiran TALAY sulit diketahui.
Prinsip WiG atau populer sebagai Ekranoplan ini melayang di atas permukaan air/tanah berkat bantalan udara di bawah sayapnya, yang meningkatkan efisiensi daya angkat.
Ketinggian melayang TALAY mulai dari 3 m hingga 100 m dengan kecepatan jelajah 200 km/jam. Kontrol penerbangannya terintegrasi dengan sistem kecerdasan buatan (AI).
Dalam misinya, TALAY dapat mengudara selama tiga jam dan mampu berkomunikasi hingga jarak 300 km melalui tautan relai BLOS. Muatan bawaannya seberat 30 kg.
Kelebihan lain dari drone WiG adalah struktur sayapnya yang ringkas dan dapat dilipat serta badan pesawat komposit semakin mendukung penyebaran cepatnya.
Selain sebagai drone kamikaze, TALAY dapat menjalankan misi lainnya seperti pengawasan dan pengintaian maritim.
SolidAERO menargetkan unit operasional pertama versi produksi massal TALAY dijadwalkan untuk pengiriman pada awal 2027. Proses manufakturnya dilaksanakan di Yonca Shipyard.
Secara strategis, peluncuran TALAY memperluas perangkat asimetri maritim Turkiye dengan menawarkan platform kamikaze fleksibel yang mampu menghindari radar untuk pertahanan pesisir.
Kemampuan TALAY dapat mengubah postur kekuatan angkatan laut di Mediterania Timur dan Laut Hitam, sehingga menimbulkan tantangan bagi kapal tempur permukaan besar dan fasilitas pelabuhan lainnya. (RBS)

