Defence

Singkirkan Rafale dan F-16V, Gripen E/F akhirnya menjadi pilihan Peru

AIRSPACE REVIEW – Pemerintah Peru di bawah Presiden Dina Boluarte telah menyatakan keputusannya pada 2 Juli 2025 untuk mengakuisisi 24 jet tempur JAS 39 Gripen E/F dari Saab, Swedia. Perkiraan akuisisi mencapai 3,5 miliar dolar AS.

Tahap pertama pembelian ini akan dibiayai oleh pinjaman domestik sebesar 2 miliar dolar AS dari Banco de la Nación yang sudah termasuk dalam anggaran nasional tahun 2025. Sedangkan tahap kedua senilai 1,5 miliar, dijadwalkan pada tahun 2026.

Dengan keputusan ini, Gripen E/F berhasil menyingkirkan lawan beratnya yakni Dassault Rafale F4 dari Prancis dan Lockheed Martin F-16V Viper dari Amerika Serikat.

Gripen E tempat duduk tunggal dan versi F bertempat duduk tandem ini akan menggantikan peran jet tempur lama Dassault Mirage 2000 dan MiG-29 Angkatan Udara Peru (Fuerza Aérea del Perú/FAP).

Disebutkan, Gripen dipilih ketimbang Rafale dan Viper, karena menawarkan biaya unit yang lebih rendah, jangka waktu pengiriman yang lebih cepat, dan persyaratan offset yang lebih menguntungkan.

Perkiraan biaya unit Gripen antara 110-120 juta dolar AS, sedangkan Rafale dan Viper dilaporkan dihargai antara 170 juta hingga 240 juta dolar AS per pesawat.

Perkiraan waktu pengiriman Saab adalah 24 bulan sejak penandatanganan kontrak, lebih cepat dibandingkan dengan 60 bulan untuk penawaran lainnya.

Peru telah meminta pengiriman setidaknya dua pesawat pada 23 Juli 2026, bertepatan dengan ulang tahun FAP.

Sedangkan transfer teknologi yang diberikan kepada Peru memungkinkan pada ke sektor militer dan non-pertahanan.

Saab sebelumnya melaksanakan proyek produksi bersama di Peru melalui galangan kapal SIMA dan Galangan Kapal Docksta Swedia, termasuk empat kapal patroli kelas CB90, dengan kapal kelima yang dirakit secara lokal.

Gripen E/F merupakan jet tempur multiperan generasi 4,5. Pesawat dilengkapi dengan radar Raven ES-05 AESA, dan mesin tunggal General Electric F414G.

Pesawat dibekali persenjataan canggih, termasuk Meteor, IRIS-T, AIM-9X, AGM-65 Maverick, bom seri GBU, dan Taurus KEPD 350.

Pesawat ini juga dilengkapi dengan kanon Mauser BK27 27 mm dan dapat melakukan misi pengintaian dan peperangan elektronik (EW). (RBS)

Rangga Baswara Sawiyya

Born of an air force family in Abdulrachman Saleh AFB, Malang. Fascinated with weaponry, automotive and action figures since childhood. The first article about the plane was published in HAI teen magazine when was being high school student. Wrote several articles about weaponry for Pikiran Rakyat newspaper and became a freelancer for Angkasa and Commando magazines from 2008 to 2017. Then joined Airspace Review and being as contributor for Langit Biru magazine since 2017

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

5 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

6 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

9 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

11 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

11 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

11 hours ago