AIRSPACE REVIEW – Pesawat nirawak siluman Turkiye, Anka-3, yang dikembangkan oleh Turkish Aerospace (TA), jatuh saat melaksanakan uji terbang di Konya, Turkiye bagian tengah.
Pesawat nirawak berbentuk sayap yang dirancang untuk menjadi loyal wingman ini mengalami insiden dan melakukan “pendaratan terkendali” menurut otoritas setempat.
Gambar yang beredar di media sosial memperlihatkan bagian sayap drone Anka-3 tersebut patah dan pesawat dalam posisi menempel ke tahan dengan rodanya tidak begitu terlihat.
Presidensi Industri Pertahanan Turki (SSB) dalam rilisnya mengatakan, Anka-3 melakukan approach terkendali ke darat saat melakukan salah satu tahapan uji penerbangan.
SSB mengonfirmasi bahwal kejadian tersebut bukan kecelakaan, melainkan sebuah insiden dari rangkaian eksperimental operasional.
Anka-3 memiliki desain berbeda dari pesawat nirawak yang dibuat Turkiye sebelumnya.
Tidak seperti Anka-S dan Aksungur, drone Anka-3 memiliki desain siluman berbentuk sayap terbang, mesin jet, dan tanda radar rendah.
Drone Anka-3 dirancang untuk melakukan beragam misi strategis seperti intelijen, pengawasan jarak jauh, peperangan elektronik, serangan presisi, dan untuk beroperasi bersama dengan pesawat berawak sebagai loyal wingman.
Sejak penerbangan pertamanya pada bulan Desember 2023, Anka-3 telah menarik perhatian internasional karena ambisi teknologinya dan karena mewakili lompatan kualitatif dalam industri pertahanan Turkiye.
Analis militer menganggap proyek tersebut sebagai respons langsung terhadap sistem tak berawak canggih dari negara-negara seperti Amerika Serikat (XQ-58A Valkyrie) dan China (GJ-11 Sharp Sword).
TA menegaskan, jadwal pengembangan Anka-3 tidak akan terganggu oleh insiden tersebut, dan pengujian akan terus berlanjut dengan fokus pada pencapaian sertifikasi operasional di tahun-tahun mendatang.
Program Anka-3 merupakan bagian penting dari strategi Turki untuk mencapai otonomi dalam sistem pertahanan berteknologi tinggi, terutama dalam skenario geopolitik yang semakin ditandai oleh penggunaan drone secara intensif dalam pertempuran nyata. (RNS)