AIRSPACE REVIEW – Korea Selatan berhasil melakukan uji terbang rudal berpemandu udara ke darat jarak jauh yang dikembangkan sepenuhnya di dalam negeri. Rudal ini nantinya akan melengkapi jet tempur KF-21 Boramae buatan Korea Aerospace Industries (KAI).
Badan Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) Korea Selatan menyatakan, uji coba rudal tersebut dilakukan pada tanggal 23 Juni 2025 di Pangkalan Udara Sacheon.
Rudal diuji coba diluncurkan menggunakan prototipe pesawat tempur FA-50. Tonggak sejarah ini sangat penting untuk integrasi senjata tersebut ke jet tempur KF-21 Boramae di masa mendatang.
Rudal jarak jauh Korea Selatan merupakan bagian dari strategi nasional untuk memperkuat daya serang jet tempur KF-21, yang memungkinkannya menyerang target yang dalam sejak tahap awal konflik.
Proyek pengembangan rudal tersebut dimulai pada tahun 2018. Rudal baru ini dirancang dapat mengungguli kinerja rudal TAURUS buatan Jerman yang saat ini digunakan pada pesawat tempur F-15K Slam Eagle Angkatan Udara Korea Selatan (ROKAF).
Dengan teknologi mutakhir, termasuk pemodelan siluman untuk mengurangi tanda radar dan sistem navigasi presisi yang canggih, rudal baru ini menjanjikan perluasan signifikan otonomi teknologi dan kemampuan operasional angkatan udara Korea Selatan.
Antara April dan Juni 2025, DAPA melakukan serangkaian uji teknis dan penerbangan yang ketat, dengan total 31 penerbangan evaluasi.
Avionik, beban struktural, kondisi lingkungan yang parah, dan sistem kontrol penerbangan diuji untuk memastikan keamanan dan efisiensi rudal dan pesawat.
Integrasi lengkap rudal tersebut ke dalam pesawat tempur KF-21 dijadwalkan pada tahun 2027, tahun di mana Boramae diharapkan dapat beroperasi penuh. (RNS)

