AIRSPACE REVIEW – Kapal patroli lepas pantai kelas Multipurpose Combat Ships/Pattugliatore Polivalente d’Altura (MPCS/PPA) pertama yang dibeli Indonesia dari Fincantieri, Italia, KRI Brawijaya-320, dijadwalkan tiba di Indonesia pada awal September 2025.
Kapal tersebut akan berlayar menuju Surabaya, Indonesia pada bulan Juli dengan diawaki oleh para pelaut TNI Angkatan Laut, tulis Asian Defence Journal dari ajang Indo Defence 2024 di Jakarta.
Selanjutnya, kapal PPA kedua, yakni KRI Prabu Siliwangi-321, akan diterima oleh TNI AL pada akhir tahun ini.
Kapal perang PPA memiliki spesifikasi panjang 143 m dan lebar 16,5 m, bobot perpindahan 6.250 ton (Full Load), kecepatan maksimum lebih dari 30 knot, dan daya jelajah 5.000 NM.
Kapal dipersenjatai dengan sistem rudal permukaan ke udara (Surface-to-Air Missile/SAM) Aster 15 beserta peluncur vertical DCNS Sylver A43.
Sistem rudal SAM Aster 15 dapat dipasang pada berbagai jenis kapal perang, seperti fregat, kapal perusak, maupun kapal induk.
Selain itu, kapal juga ini dipersenjatai dengan meriam 127 mm Vulcano, meriam 76 mm Strales, meriam ringan 25 mm dengan Fire-Control Radar (FCR) RTN 10X sistem Dardo, Peperangan Elektronika RECM, RESM dan CESM, Tactical Data Link-Y, serta radar multifungsi Leonardo Kronos.
Pengadaan kapal ini juga diiringi dengan paket ofset yang komprehensif, di antaranya mencakup konsultasi pengembangan galangan kapal, strategi bisnis jangka panjang, peningkatan fisik galangan kapal, pelatihan kelas di Italia selama enam bulan, termasuk pengembangan jalur pelatihan di Universitas Pertahanan.
Dua kapal PPA dalam konfigurasi Light Plus dibeli oleh Indonesia menyusul permintaan mendesak untuk melengkapi kekuatan tempur TNI AL.
Kedua kapal awalnya dibangun untuk Angkatan Laut Italia dan diberi nama Marcantonio Colonna serta Ruggiero do Lauria.
Setelah diakuisisi Indonesia kedua kapal tersebut berganti nama menjadi KRI Brawijaya-320 dan KRI Prabu Siliwangi-321. (RNS)