AIRSPACE REVIEW – Selama perhelatan Indo Defence 2024 yang diselenggarakan di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat pada 11-14 Juni 2025, PT PAL Indonesia telah menandatangani sejumlah kerja sama bersama mitra-mitra strategis global.
Kerja sama tersebut mulai dari pengembangan platform, maintenance, repair, and overhaul (MRO) sistem persenjataan, hingga peningkatan bisnis kapal selam.
“Ada empat kerja sama,” kata Direktur Pemasaran PT PAL Indonesia Wiyono Komodjojo.
Wiyono merinci beberapa kerja sama tersebut, di antaranya adalah kemitraan strategis dengan TAIS, galangan kapal asal Turkiye.
Kolaborasi tersebut difokuskan pada pengembangan platform kapal kombatan/non-kombatan dan implementasi ofset yang akan dibangun di Indonesia. PT PAL.
Kemudian penandatanganan kerja sama dengan Bofors untuk kegiatan MRTO sistem persenjataan kaliber 40 mm dan 57 mm.
“Sistem senjata ini telah menjadi bagian integral dari armada kapal perang, termasuk yang dioperasikan oleh TNI Angkatan Laut,” jelasnya.
Lebih lanjut Wiyono mengungkapkan, PT PAL telah meneken kerja sama peningkatan bisnis kapal selam Scorpene Evolved dan fregat dengan Naval Group, serta menandatangani nota kesepahaman persiapan Joint Venture di lingkup Integrated Logistic Support (ILS) dengan Iridium.
“Kolaborasi ini menjadi bukti sinergi antarnegara dalam memperkuat industri pertahanan berdaya saing tinggi dan memberikan dampak diplomasi,” tegas Wiyono.
Kehadiran PT PAL di Indo Defence 2024 dengan produk-produk unggulannya sukses menarik perhatian pengunjung, khususnya Atase Pertahanan dari beberapa negara. Mulai dari produk yang sudah existing seperti Kapal Rumah Sakit/Hospital Ship dan kapal fregat, hingga produk baru Combat Management System (CMS) untuk kapal perang dan kapal selam tanpa awak (unmanned autonomous submarine).
“Ada salah satu mitra global ingin membeli dan menyaksikan pada saat nanti pengujian dan sea trial,” ucap Wiyono.
Ia menegaskan partisipasi PT PAL pada Indo Defence 2024 bukan hanya untuk kepentingan perusahaan, tapi juga upaya strategis untuk membangun ekosistem industri pertahanan dan industrialisasi dalam negeri.
“Misinya tidak hanya untuk PT PAL, tapi untuk perusahaan-perusahaan dalam negeri bertumbuh sehingga ketergantungan kita kepada pihak asing semakin berkurang, semakin mandiri secara teknologi maupun SDM-nya, untuk menciptakan pertahanan Negara yang kuat dan memberikan deterrence effect,” pungkas Wiyono.
PT PAL Indonesia merupakan perusahaan manufaktur bidang maritim terbesar di Indonesia. Perusahaan milik negara ini memiliki keunggulan bisnis pada kapabilitas rancang (desain) bangun kapal perang, kapal niaga, dan rekayasa umum (general engineering).
Selain itu, PT PAL juga andal dalam pemeliharaan & perbaikan (harkan) serta overhaul produk-produk maritim, baik kapal perang, kapal selam, kapal niaga, maupun general engineering produk energi dan elektrifikasi. (RNS)