AIRSPACE REVIEW – Rusia telah menghapus penggunaan dolar dalam kontrak senjata dengan mitra asing. Sebagian besar transaksi selanjutnya diselesaikan dalam rubel dan mata uang nasional.
Hal itu dikatakan oleh CEO perusahaan negara Rusia Rostec Sergey Chemezov.
“Sejauh menyangkut sanksi, sanksi tersebut tentu saja mempersulit pekerjaan, sehingga masalah kerja sama persenjataan hampir tidak dibahas secara publik sekarang,” ujarnya kepada majalah Razvedchik dikutip TASS.
“Jika Anda lihat, kami hampir tidak mengatakan apa pun tentang hasil program bisnis pameran dan kontrak yang diselesaikan. Selain itu, kami telah menghentikan penyelesaian dalam dolar, dengan sebagian besar kontrak diselesaikan dalam rubel atau mata uang nasional,” tambah Chemezov.
Kerja sama militer dan teknis juga tidak lagi terbatas pada pengiriman produk jadi.
“Kami memiliki portofolio besar proyek kerja sama teknologi di berbagai wilayah di dunia. Ini termasuk lokalisasi produksi dan pengembangan bersama. Kontrak dengan India untuk produksi mesin untuk T-72 India di negara tersebuit adalah contoh terkini yang bagus,” pungkasnya. (RNS)
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…