incident

Jet tempur KF-16 Korea Selatan tergelincir saat Red Flag Alaska 25-2 di Alaska, kedua pilot eject dan selamat

AIRSPACE REVIEW – Sebuah jet tempur KF-16 Fighting Falcon Angkatan Udara Korea Selatan (ROKAF) tergelincir dari landasan pacu saat lepas landas dari Pangkalan Angkatan Udara Eielson, Alaska, pada 10 Juni 2025.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Kedua awak berhasil melontarkan diri dari pesawat dan dibawa ke Rumah Sakit Komunitas Angkatan Darat Bassett.

ROKAF telah memberhentikan sementara seluruh penerbangan KF-16 dalam latihan tersebut.

Insiden terjadi sekitar pukul 4 sore waktu setempat ketika fase pra-pelatihan latihan internaional Red Flag Alaska 25-2 yang diselenggarakan secara rutin oleh Angkatan Udara AS (USAF).

Pesawat F-16 berkursi tandem yang diproduksi secara lokal di Korea Selatan tersebut mengalami anomali saat lepas landas dan masuk ke area berumput hingga akhirnya tersungkur di dalam perimeter keamanan pangkalan.

Kebakaran terjadi di bagian depan pensawat tempur, tetapi dengan cepat dipadamkan oleh kru darurat dari Wing Tempur ke-354 USAF, dengan dukungan dari petugas pemadam kebakaran setempat.

ROKAF dalam pernyataan awalnya menyatakan jet itu kemungkinan hilang kendali dan kecelakaan. Faktor manusia sedang dipertimbangkan, tetapi penyelidikan resmi masih berlangsung.

Sebuah tim teknis yang terdiri dari 20 pakar keselamatan dan pemeliharaan penerbangan dari Angkatan Udara Korea Selatan dikirim ke Alaska dengan Pesawat KC-330 untuk melakukan inspeksi di lokasi.

Korea Selatan telah memutuskan untuk menghentikan sementara seluruh armada jet tempur KF-16, yang terdiri dari sekitar 130 pesawat.

ROKAF total mengoperasikan sekitar 160 pesawat dari keluarga F-16, termasuk varian yang diperoleh dari AS dan yang diproduksi di dalam negeri.

Jet tempur yang jatuh itu merupakan bagian dari kelompok enam KF-16 yang dikerahkan oleh Korea Selatan untuk Red Flag Alaska 2025.

Sejumlah negara berpartisipasi dalam latihan tersebut, yakni Amerika Serikat, Jepang, dan Belgia.

Jet tempur Korea Selatan tiba di Alaska pada awal Juni. Tahap utama pelatihan dijadwalkan berlangsung antara 12 dan 27 Juni.

Ini adalah insiden kedua yang melibatkan jet tempur KF-16 Korea Selatan dalam waktu kurang dari tiga bulan.

Pada bulan Maret, dua pensawat secara tidak sengaja menjatuhkan bom MK-82 selama latihan di dekat kota Pocheon, melukai lebih dari 30 warga sipil dan menyebabkan kerusakan di daerah permukiman. Sebuah penyelidikan menyimpulkan bahwa insiden itu disebabkan oleh kesalahan pilot.

Sejauh ini, ROKAF belum mengonfirmasi apakah partisipasi dalam Red Flag Alaska akan dilanjutkan.

“Setelah penyelidikan selesai, kami akan membuat keputusan apakah akan melanjutkan atau mengembalikan pensawat,” kata Juru Bicara ROKAF Jang Dong-ha. (RNS)

RNS

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

6 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

7 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

9 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

12 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

12 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

12 hours ago