AIRSPACE REVIEW – Duka mendalam datang dari India. Lebih dari 290 orang dinyatakan tewas ketika pesawat Boeing 787 Dreamliner Air India jatuh satu menit usai lepas landas dari bandara di kota Ahmedabad di bagian barat pada hari Kamis, 12 Juni 2025.
Pesawat tersebut baru melaksanakan tahapan awal penerbangan menuju Bandara Gatwick di London dengan 242 orang di dalamnya. Otoritas India menyebut, kecelakaan ini merupakan bencana penerbangan terburuk di dunia dalam satu dekade terakhir.
Pesawat jatuh menimpa sebuah asrama perguruan tinggi kedokteran ketika jam makan siang, lapor Reuters.
Setidaknya satu penumpang diketahui selamat berdasar laporan polisi, dan pria yang selamat itu mengatakan kepada media bahwa ia mendengar suara keras tak lama setelah pesawat lepas landas.
“Sekitar 294 orang meninggal. Ini termasuk beberapa mahasiswa saat pesawat jatuh di gedung tempat mereka menginap,” kata Vidhi Chaudhary, seorang perwira tinggi polisi negara bagian.
Dia mengatakan polisi menemukan satu korban selamat yang duduk di kursi 11A, di samping pintu darurat.
“Tiga puluh detik setelah lepas landas, terdengar suara keras dan kemudian pesawat jatuh,” kata Ramesh Viswashkumar yang berusia 40 tahun kepada Hindustan Times. Ia menunjukkan boarding pass untuk kursi 11A dengan nama dirinya.
“Semuanya terjadi begitu cepat,” ujarnya kepada surat kabar itu dari ranjang rumah sakitnya.
“Ketika saya bangun, ada mayat-mayat di sekeliling saya. Saya takut. Saya berdiri dan berlari. Ada potongan-potongan pesawat di sekeliling saya,” jelas dia.
Kemudian, lanjutnya, “Seseorang memegang saya dan memasukkan saya ke dalam ambulans dan membawa saya ke rumah sakit.”
Ia menambahkan bahwa saudaranya, Ajay, duduk di baris yang berbeda di pesawat dan ia tidak menemukannya lagi.
Kepala Polisi Ahmedabad G.S. Malik mengatakan jenazah yang ditemukan dapat mencakup penumpang dan orang yang tewas di darat.
Korban tewas termasuk Vijay Rupani, mantan kepala menteri negara bagian Gujarat, yang merupakan kota utama Ahmedabad.
Keluarga telah diminta untuk memberikan sampel DNA untuk mengidentifikasi korban tewas, kata sekretaris kesehatan negara bagian Dhananjay Dwivedi kepada wartawan.
Bagian-bagian badan pesawat berserakan di sekitar gedung yang membara tempat pesawat itu jatuh. Ekor pesawat tersangkut di atas gedung.
Penumpangnya termasuk 217 orang dewasa, 11 anak-anak, dan dua bayi. Air India mengatakan 169 adalah warga negara India, 53 warga Inggris, tujuh warga Portugis, dan satu warga Kanada.
Itu adalah kecelakaan pertama Dreamliner, yang mulai terbang secara komersial pada tahun 2011, menurut basis data Aviation Safety Network.
Pesawat yang jatuh pada hari Kamis terbang pertama kali pada tahun 2013 dan dikirim ke Air India pada bulan Januari 2014, tulis Flightradar24.
Saluran TV menunjukkan pesawat lepas landas di atas area permukiman dan kemudian menghilang dari layar sebelum bola api besar terlihat membubung ke langit dari balik rumah-rumah.
Rekaman video yang beredar luas di X, memperlihatkan detik-detik ketika pesawat tersebut jatuh.
Menurut kontrol lalu lintas udara di Bandara Ahmedabad, pesawat itu berangkat pada pukul 1:39 siang (0809 GMT).
Pesawat tersebut mengeluarkan panggilan darurat, yang menandakan keadaan darurat, tetapi setelah itu tidak ada respons dari pesawat tersebut.
Konsultan keselamatan kedirgantaraan AS Anthony Brickhouse mengatakan satu tanda bermasalah dari video pesawat itu adalah bahwa roda pendaratan turun pada fase penerbangan saat biasanya pesawat akan terbang.
“Jika Anda tidak tahu apa yang terjadi, Anda akan mengira pesawat itu sedang mendekati landasan pacu,” kata Brickhouse.
Boeing mengatakan sedang menghubungi Air India dan berupaya mengumpulkan informasi lebih lanjut.
Sementara itu produsen mesin pesawat GE Aerospace mengatakan akan membentuk tim untuk pergi ke India dan menganalisis data kokpit, CNBC TV18 India melaporkan.
Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS mengatakan akan memimpin tim penyelidik AS yang bepergian ke India untuk membantu penyelidikan.
Inggris bekerja sama dengan otoritas India untuk segera menetapkan fakta-fakta seputar kecelakaan itu dan memberikan dukungan kepada mereka yang terlibat, kata kantor luar negeri negara itu.
“Tragedi di Ahmedabad telah mengejutkan dan menyedihkan kami,” Perdana Menteri India Narendra Modi mengunggah pernyataannya di X. Gujarat adalah negara bagian asal Modi. (RNS)
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…