AIRSPACE REVIEW – Fincantieri dari Italia dan PT Prima Maju Mapan (PMM), sebuah perusahaan Indonesia yang bergerak dalam bisnis komunikasi, sistem integrasi pengawasan dan elektronik, menandatangani Perjanjian Kolaborasi Teknis strategis di Indonesia.
Kolaborasi tersebut untuk mengatasi tantangan bawah air non-konvensional serta mengembangkan sistem untuk melindungi infrastruktur bawah air yang vital seperti kabel dan pipa bawah laut, maupun aset-aset strategis termasuk pangkalan angkatan laut, pelabuhan, dan instalasi lepas pantai.
Penandatanganan perjanjian dilakukan oleh Mauro Manzini, VP Sales Divisi Kapal Angkatan Laut Fincantieri, dan Adrianus Prima Manggala, Komisaris PMM di ajang Indo Defence 2024 Expo & Forum yang berlangsung di Jakarta.
Dikatakan, inisiatif ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat kedaulatan teknologi Indonesia di domain ini, sekaligus mendorong partisipasi industri nasional yang kuat.
Indonesia merupakan negara mitra kunci bagi Fincantieri yang telah menjual dua fregat PPA kepada TNI Angkatan Laut, menandai sebuah tonggak penting dalam kolaborasi antara Fincantieri dan Kementerian Pertahanan Indonesia.
Perjanjian tersebut menetapkan kerangka kerja untuk kolaborasi yang berfokus pada pengembangan dan penerapan solusi teknis canggih untuk menjaga domain bawah air.
Fincantieri, salah satu grup galangan kapal terkemuka di dunia dan mitra industri utama Angkatan Laut Italia dan Amerika Serikat, menghadirkan keahlian andal dalam platform angkatan laut permukaan dan bawah air berteknologi tinggi, serta telah berkontribusi dalam berbagai program di negaranegara sekutu dan mitra.
Fincantieri memiliki tradisi panjang dalam pembangunan kapal selam, dengan lebih dari 180 unit yang telah dibangun sejak awal 1900-an. Perusahaan ini juga memainkan peran sentral dalam Italian National Underwater Hub (Polo Nazionale della Subacquea).
PMM adalah perusahaan Indonesia dengan rekam jejak yang terbukti dalam desain, integrasi, dan dukungan sistem pengawasan serta elektronik, yang mana kolaborasi ini menandai langkah konkret menuju pembangunan aliansi industri yang berkelanjutan di sektor perlindungan bawah air, dengan menggabungkan keahlian global dan keunggulan lokal.
PT PMM merupakan salah satu industri pertahanan swasta Indonesia di bawah pembinaan Ditjen Pothan Kementerian Pertahanan Indonesia. PMM berpengalaman dalam berbagai proyek komunikasi satelit, instalasi dan integrasi sistem elektronik, pembuatan simulator, serta perbaikan elektronik maupun reverse engineering.
Dalam pengadaan kapal fregat PPA oleh Kementerian Pertahanan, PMM berperan sebagai penerima program offset di bidang Simulator dan Electromagnetic Design and Support.
Diharapkan setelah program ofset tersebut selesai, PMM dapat semakin memperkuat kapabilitasnya dalam teknologi Naval Simulator, serta menjadi pelopor di Indonesia dalam bidang Naval Electromagnetic Engineering, Electromagnetic Interference Simulation, dan Electromagnetic Compatibility.
Saat ini, PMM memiliki kantor pusat dan workshop di Bekasi, kantor cabang di Jakarta, serta workshop tambahan yang berlokasi di Yogyakarta dan Surabaya. (RNS)
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…