Indo Defence 2024: PTDI pamerkan drone Elang Hitam dan Wulung, serta produk AAM hasil kolaborasi bersama mitra lokal

Elang HitamPTDI

AIRSPACE REVIEW – Di pameran pertahanan Indo Defence 2024 Expo & Forum ke-10 yang berlangsung pada 11-14 Juni 2025 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta Pusat, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) hadir di booth Defend ID, Hall A279.

Pada kesempatan ini, PTDI hadir untuk memperkuat posisi sebagai pelaku utama industri dirgantara nasional, yang mendukung kemandirian dan kedaulatan teknologi pertahanan melalui pengembangan produk dan layanan unggulan berbasis inovasi dalam negeri.

Fokus utama partisipasi PTDI kali ini adalah mendorong komersialisasi produk-produk unggulan, dari pesawat terbang hingga sistem senjata.

PTDI memamerkan beragam kemampuannya dalam pengembangan special mission platform pada pesawat CN235-220 dan helikopter Bell 412 untuk operasi Anti-Submarine Warfare (ASW), produksi Folding Fin Aerial Rocket (FFAR), dan Wrap Around Fin Aerial Rocket (WAFAR).

Kemudian pesawat NC212i dan N219, serta pengembangan produk Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dan produk kolaborasi lainnya dengan industri dalam negeri maupun global.

Khusus di area static display, PTDI menampilkan berbagai produk drone, seperti Wulung dan UAV MALE, yang menunjukkan kapabilitas perusahaan dalam pengembangan sistem udara nirawak untuk mendukung misi pengintaian dan pemantauan taktis.

UAV Wulung telah dikembangkan sejak tahun 2014 dan memperoleh sertifikasi dari Indonesian Defense Airworthiness Authority (IDAA) pada tahun 2016.

Sementara itu, UAV MALE dikembangkan melalui konsorsium yang melibatkan sejumlah pihak lintas Kementerian/Lembaga, industri dalam negeri dan institusi pendidikan.

Sebagai bagian dari visi jangka panjang untuk memperkuat daya saing dan kapasitas inovasi industri kedirgantaraan nasional, PTDI juga secara aktif menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan-perusahaan rintisan yang tengah mengembangkan solusi teknologi penerbangan generasi baru.

Salah satu fokus pengembangan yang kini didorong adalah Advanced Air Mobility (AAM), yakni konsep mobilitas udara jarak pendek yang efisien, ramah lingkungan, dan dirancang untuk menjawab tantangan konektivitas di wilayah urban maupun daerah dengan akses terbatas.

Dalam kerangka tersebut, PTDI bekerja sama dengan PT Vela Prima Nusantara (Vela) untuk mengembangkan Vela Alpha, sebuah air mobility platform berkonsep e-VTOL dengan konfigurasi fleksibel.

Model skala pesawat yang juga dipamerkan di area pameran statis ini dirancang untuk mengangkut empat penumpang dalam layanan transportasi VIP atau enam penumpang untuk kelas ekonomi.

Vela Alpha dikembangkan untuk mendukung konektivitas antarwilayah, khususnya di rute-rute pendek dan terpencil, dengan teknologi yang efisien dan berkelanjutan.

Selain itu, PTDI juga menjalin kolaborasi dengan PT Intercrus Aero Indonesia (Intercrus) dalam pengembangan produk Intercrus SOLA, sebuah multicopter berkapasitas tiga penumpang yang juga berada dalam kategori AAM.

PTDI dan Intercrus menghadirkan prototipe sub-skala 1:7 bernama SOLITA dalam sesi Live Demo Produk Kombinasi yang dijadwalkan melakukan demonstrasi untuk menampilkan kemampuan dasar manuver serta hovering pada ketinggian tertentu. (RBS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *