AIRSPACE REVIEW – Setelah serangan besar-besaran drone FPV Ukraina terhadap beberapa pangkalan udara Rusia dan menghancurkan sejumlah pesawat pengebom strategis Tu-22M3 dan Tu-95MS, Angkatan Udara Rusia (VKS) menggeser pesawat yang selamat ke pangkalan yang lebih jauh dan aman.
Berdasarkan citra satelit terbaru, VKS telah memindahkan dua pengebom strategis Tu-160M ke Pangkalan Udara Anadyr yang hanya berjarak sejauh 410 mil (660 km) dari Amerika Serikat.
Terletak di Okrug Otonom Chukotka, pangkalan ini terisolasi dari wilayah Rusia lainnya, tanpa koneksi jalan darat, hanya dapat dilakukan melalui udara atau laut.
Isolasi ini, meskipun menjadi tantangan logistik, kini terbukti menjadi keuntungan strategis. Kurangnya infrastruktur darat membuat pangkalan tersebut praktis kebal terhadap sabotase seperti yang dilakukan oleh drone FPV Ukraina pada 1 Juni 2025 lalu.
Setelah serangan Operasi Jaring Laba-laba Ukraina, otoritas Rusia dilaporkan mengintensifkan pemeriksaan truk di wilayah lain untuk mencegah pengangkutan drone atau senjata lain ke lokasi militer.
Pangkalan Udara Anadyr yang juga dikenal sebagai Ugolny ini didirikan selama Perang Dingin sebagai bagian dari jaringan pertahanan Uni Soviet melawan AS.
Pangkalan ini juga merupakan elemen kunci dari strategi Rusia untuk mengendalikan Arktik, wilayah yang semakin penting karena sumber dayanya dan rute maritim baru.
Keberadaan Tu-160M yang begitu dekat dengan wilayahnya, membuat kemungkinan akan mendorong AS untuk mengintensifkan patroli udara di wilayah tersebut
Alaska, dengan pangkalan militernya seperti Elmendorf-Richardson dan Eielson, merupakan komponen penting dari arsitektur pertahanan AS di Arktik.
Pangkalan-pangkalan ini menampung jet tempur siluman F-22 dan F-35A, serta sistem peringatan dini yang memantau aktivitas Rusia di Selat Bering. (RBS)