AIRSPACE REVIEW – Rusia melalui United Aircraft Corporation (UAC) diberitakan telah menawarkan lisensi kepada India untuk memproduksi jet tempur siluman Su-57E berikut akses ke kode sumber (source code) pesawat tersebut.
Diumumkan pada 4 Juni, proposal tersebut akan memberikan Kementerian Pertahanan India otonomi penuh atas operasi jet Su-57E, termasuk kemampuan untuk memodifikasi avionik dan mengintegrasikan persenjataan dalam negeri.
Su-57E menggabungkan kemampuan observasi rendah dengan kemampuan supercruise dan fusi sensor canggih.
Versi ekspor yang diusulkan ke India mencakup radar Active Electronically Scanned Array (AESA) yang memanfaatkan teknologi Gallium Nitride (GaN) dan komputer misi yang dikembangkan India.
Tingkat berbagi teknologi ini jarang terjadi, terutama di ranah jet tempur generasi kelima di mana perangkat lunak memainkan peran penting.
Amerika Serikat, sejauh ini tidak pernah memberikan kode sumber jet F-35 AS yang berisi lebih dari 10 juta baris kode.
Akses ke kode sumber Su-57E akan memungkinkan India untuk menyesuaikan pesawat dengan persyaratan operasional spesifiknya.
Hal itu termasuk mengintegrasikan senjata dalam negeri seperti rudal jarak jauh Astra Mk1 dan Mk2, rudal antiradiasi Rudram, dan senjata udara-ke-darat berpemandu presisi yang dikembangkan oleh Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan (DRDO).
Rusia mendukung kampanye “Atmanirbhar Bharat” (India yang mandiri) yang dicanangkan Pemerintah India sekaligus untuk mengembangkan teknologi pertahanan dalam negeri.
Proposal Rusia disampaikan ke India pada saat Amerika Serikat dilaporkan mendorong India untuk membeli F-35A.
Namun, AS secara tradisional enggan untuk berbagi teknologi penting, termasuk kode sumber, dengan mitra asing. (RNS)