Rusia kembali meluncurkan rudal jelajah supersonik Kh-22 dalam serangan besar-besaran ke Ukraina

Rusia luncurkan rudal Kh-22 dari Tu-22M3 ke UkrainaIstimewa

AIRSPACE REVIEW – Rudal kembali meluncurkan rudal jelajah supersonik Kh-22 Storm (NATO: AS-4 Kitchen) dalam serangan besar-besara ke Ukraina pada 25 Mei 2025. Ini sebenarnya rudal lama dalam inventaris militer Rusia sejak tahun 1960-an dan Ukraina menyebutnya sudah tidak akurat.

Meski demikian, pada 2016 Rusia mulai melakukan peningkatan pada rudal jelajah tersebut untuk digunakan oleh pembom Tu-22 yang telah dimodernisasi.

Rusia melakukan serangan besar-besaran terhadap sejumlah kota di Ukraina melibatkan beragam rudal dan ratusan drone kamikaze.

Kepala Departemen Komunikasi Komando Angkatan Udara Angkatan Bersenjata Ukraina Yurii Ihnat menyatakan, rudal Kh-22 membawa hulu ledak seberat 950 kg dan diluncurkan Rusia dari pesawat pembom Tu-22M3.

Ia mengingat pasukan Rusia tahun lalu sering meluncurkan rudal tersebut, tetapi kemudian terhenti.

“Hari ini kami melihat pesawat Tu-22M3 meluncurkan rudal semacam itu. Hulu ledaknya berbobot 950 kilogram. Tujuan utama rudal tersebut adalah untuk menyerang kelompok tempur kapal induk. Pada saat yang sama, rudal ini dikenal karena ketidakakuratannya. Penyimpangan yang diizinkan mungkin mencapai 600 meter,” kata Ihnat seperti diberitakan Defense Express..

Ditambahkan bahwa dengan rudal ini, Rusia kembali menunjukkan tindakan penghancurannya di Ukraina. Meski demikian, menurut Ihnat pertahanan udara Ukraina menanggulangi serangan Rusia tersebut, walau tidak semua rudal bisa dihalau.

“Pesawat F-16 dan Mirage Barat tampil sangat baik. Brigade rudal antipesawat menunjukkan efisiensi tinggi dalam menghancurkan rudal jelajah. Sayangnya, rudal balistik ditembakkan di berbagai wilayah hari ini. Kami gagal mencegatnya,” jelasnya.

Dikatakan juga bahwa dalam serangan besar ini Rusia meluncurkan 298 drone kamikaze.

Sebelumnya pada September dan Agustus 2024, pembom Tu-22M3 Rusia melakukan sejumlah serangan terhadap Pulau Ular di Laut Hitam dengan rudal jelajah Kh-22.

Pulau Ular atau Pulau Zmiinyi memiliki luas sekitar 17 hektar dan telah lama digunakan Ukraina sebagai titik persiapan untuk serangan berikutnya di Laut Hitam.

Rudal udara-ke-permukaan Kh-22 sangat sulit dicegat karena kecepatan supersonik dan lintasan serangannya yang tinggi. Rudal ini dapat diluncurkan dalam mode ketinggian tinggi atau rendah.

Dalam mode ketinggian tinggi, rudal Kh-22 akan naik ke ketinggian 27 km dan melakukan penukikan berkecepatan tinggi ke sasaran dengan kecepatan terminal sekitar Mach 4,6.

Sementara dalam mode ketinggian rendah, rudal ini naik ke ketinggian 12 km dan menukik dengan kecepatan sekitar Mach 3,5 untuk menyerang targetnya. Rudal ini dipandu oleh autopilot yang distabilkan giroskop bersama dengan altimeter radio.

Kh-32 memiliki tiga lintasan: lintasan peluncuran untuk mencapai ketinggian jelajah, lintasan jelajah saat Kh-32 terbang pada ketinggian 40 km, dan lintasan terakhir saat menukik untuk menyerang.

Pada Desember 2023, Ihnat mengatakan bahwa sejak dimulainya Operasi Militer Khusus (SMO), pasukan Rusia telah meluncurkan 300 rudal Kh-22 ke Ukraina.

Rudal Kh-22 memiliki berat 6 ton dan hanya dapat dibawa oleh pesawat pembom. Rusia mengembangkan Tu-22M3 dan rudal Kh-22 untuk menyerang kapal induk AS dari jarak 1.000 km. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *