AIRSPACE REVIEW – Angkatan Bersenjata Rusia dikabarkan telah dilengkapi dengan amunisi berkeliaran Geran-2 dengan hulu ledak seberat 198 pon (setara 90 kg) atau hampir dua kali lipat muatan model sebelumnya.
Sumber militer Ukraina melaporkan pada bulan Mei 2025 bahwa drone kamikaze yang ditingkatkan ini, telah dikerahkan secara luas di seluruh Ukraina.
Dengan hulu ledak makin besar tersebut, daya rusak Geran-2 semakin ganas, terutama digunakan untuk menyerang aset militer dan infrastruktur yang lebih luas atau lebih kuat.
Geran-2 ataupun versi Iran Shahed-136, biasanya membawa hulu ledak seberat 30 kg hingga 50 kg, yang diberi nama OFZBCH-50, menggabungkan efek ledakan tinggi dan fragmentasi dengan kemampuan pembakar terbatas.
Hulu ledak ini, diisi dengan campuran TNT dan RDX (TGF-35P2) yang telah mengalami flegmatisasi, sangat terbukti efektif melumpuhkan infrastruktur atau target dengan lapis baja ringan.
Namun, hulu ledak seberat 30-50 kg tersebut kurang berdampak bila menghadapi target seperti tank tempur utama (MBT) atau bangunan yang berbenteng kuat.
Pengenalan hulu ledak seberat 90 kg yang baru ini merupakan lompatan signifikan dalam potensi destruktif Geran-2.
Menurut para ahli Ukraina, hulu ledak Geran-2 yang dilabeli lembaga sebagai KOFZBCH ini, memadukan efek kumulatif, fragmentasi, daya ledak tinggi, dan pembakar.
Hulu ledaknya masih mempertahankan bahan peledak TGF-35P2 tetapi menggabungkan bubuk hidrida logam, yang menghasilkan suhu hingga 3.500 derajat Celsius saat meledak. (RBS)