AIRSPACE REVIEW – Rusia dilaporkan telah mengerahkan drone kamikaze terbaru Lancet XXL yang mampu terbang sejauh 200 km dan membawa amunisi 20 kg TNT. Meski demikian, produsen drone tersebut, ZALA Aero Group, atau Kementerian Pertahanan Rusia belum memberikan pernyataannya.
Disebutkan, Lancet XXL juga telah dilengkapi kecerdasan buatan untuk pemilihan target secara otonom.
Munculnya Lancet dan variannya, menandai kemajuan Rusia dalam pengembangan drone. Negeri adidaya ini sebelumnya tertinggal dalam pengembangan drone dibanding negara-negara maju lainnya.
Presiden Rusia Vladimir Putin bahkan telah memerintahkan pembentukan khusus resimen drone di cabang-cabang Angkatan Bersenjata Rusia.
Perang modern di Ukraina memberikan pelajaran pentingnya wahana udara tak berawak dalam yang dapat memorak-porandakan aset-aset militer berharga mahal.
Seri drone Lancet yang dikembangkan oleh anak perusahaan Kalashnikov Concern kini telah menjadi andalan operasi militer Rusia sejak diperkenalkan pada Juni 2019 di pameran militer Army-2019 luar kota Moskow.
Salah satu varian Lancet yang lain, yakni Lancet-3, terlah terbukti ampuh dalam mengidentifikasi dan menghancurkan target musuh termasuk persenjataan artileri, kendaraan lapis baja, dan sistem pertahanan udara.
Dengan jangkauan maksimum 40 hingga 50 kilometer dan hulu ledak hingga 5 kilogram, Lancet-3 telah digunakan secara luas di Ukraina sejak 2022. Sumber Rusia mengklaim, Moskow telah mengerahkan lebih dari 2.800 serangan melibatkan drone ini pada tahun 2025.
Army Recognition pada Januari lalu memberitakan, sekitar 77,7% dari serangan drone Rusia mengenai targetnya, dengan 738 kerusakan yang dikonfirmasi.
Analis militer Rusia mengklaim, Lancet XXL memiliki ukuran dua kali lipat dibanding Lancet-3, dan hulu ledaknya empat kali lebih kuat serta jangkauannya empat kali lebih jauh.
Seri drone Lancet telah berkembang pesat sejak debut tempurnya di Suriah pada November 2020. Drone ini digunakan melawan pasukan Tahrir al-Sham di Idlib.
Pada bulan Juli 2022, muncul video yang menunjukkan drone Lancet menyerang target Ukraina, termasuk sistem rudal S-300, tank T-64, dan howitzer M777 yang dipasok Barat. (RNS)