AIRSPACE REVIEW – Kementerian Pertahanan Italia pada tanggal 21 Mei,mengumumkan penandatanganan perjanjian antarpemerintah untuk pasokan 12 jet tempur ringan Leonardo M-346 FA (Block 20) ​​​​ke Austria.
Kontrak tersebut juga mencakup simulator misi lengkap, integrasi rudal udara ke udara jarak pendek IRIS-T, tautan data Link 16, pod senjata Nexter 20 mm, peluncur roket LAU-32, dan pod Elbit SPEAR AECM untuk pertahanan diri dan peperangan elektronik.
Selain pesanan pasti selusin pesawat, kontrak tersebut juga mengatur opsi pembelian 12 pesawat lagi dalam dua gelombang pembelian berikutnya yang masing-masing terdiri dari enam pesawat.
Sebelumnya pada Desember 2024 Austria telah menyatakan niatnya dengan menandatangani Surat Pernyataan Keinginan dengan Leonardo.
Austria berencana mengganti jet latih Saab-105OE yang telah dipensiunkan pada bulan Desember 2020 dengan pesawat tersebut.
M-346 FA telah lama menjadi favorit Angkatan Bersenjata Austria, yang mencari jet ringan serbaguna dan terjangkau.
Pesawat ini akan memenuhi empat peran utama, yaitu melatih pilot dengan pengalaman senjata sungguhan, pelatihan JTAC untuk mengurangi biaya pelatihan dalam negeri, dukungan udara jarak dekat untuk pasukan darat dan pasukan khusus, serta misi pengintaian menggunakan pod penargetan canggih dan radar AESA.
M-346 FA juga akan mendukung armada jet tempur Eurofighter Typhoon Austria, khususnya dalam mencegat target udara yang bergerak lambat seperti pesawat ringan, helikopter, dan drone.
Pejabat Austria telah menekankan meningkatnya ancaman yang ditimbulkan oleh drone. Sementara dengan 15 jet Typhoon hal ini dinilai tidak memadai.
Mengingat perlunya patroli udara yang diperluas, M-346 FA akan dilengkapi dengan kemampuan pengisian bahan bakar dalam penerbangan.
Setiap pesawat akan dilengkapi dengan probe yang kompatibel dengan pesawat angkut tanker KC-390 Millennium yang baru-baru ini dipesan oleh Austria.
Austria menjadi negara pertama yang memesan M-346 FA dalam konfigurasi Blok 20. Kokpit versi ini akan dilengkapi dengan kokpit layar sentuh area luas (LAD), tampilan head-up profil rendah (LPHUD), dan tampilan terpasang helm canggih (HMD).
Pesawat dilengkapi radar AESA yang menawarkan jangkauan pelacakan target lebih besar.
Diharapkan pesawat produksi standar Block 20 siap dikirimkan mulai akhir tahun 2028. (RNS)