AIRSPACE REVIEW – Negara pengguna pertama Su-57E (NATO: Felon) di luar Rusia akan mulai mengoperasikan jet tempur ini pada tahun 2025. Badan Kerja Sama Militer-Teknis Rusia mengatakan hal ini kepada TASS di pameran senjata dan perangkat keras militer internasional MILEX di Minsk, Belarus.
“Pelanggan asing pertama Su-57E akan mulai mengoperasikan pesawat tersebut pada tahun 2025,” kata badan pertahanan tersebut pada 22 Mei 2025.
Rusia menyatakan, dibandingkan jet-jet tempur generasi kelima lainnya, Su-57 adalah satu-satunya yang telah dikerahkan di medan perang.
Jet buatan United Aircraft Corporation (UAC) ini dilibatkan dalam perang di Ukraina dan berhasil menghancurkan target-target yang diembankan kepadanya.
Su-57 dilengkapi berbagai persenjataan berpemandu dan berpresisi tinggi dalam melakukan sejumlah serangannya.
Pada tanggal 15 Januari 2024, Su-57 Rusia melakukan serangan udara besar-besaran terhadap instalasi militer di Ukraina.
Sasaran serangan di antaranya adalah markas kelompok Angkatan Bersenjata Ukraina di Sumy, tempat korps perwira memimpin operasi di daerah perbatasan Kursk.
Di sana juga terdapat personel yang sedang mempersiapkan rotasi dan peralatan militer Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, serangan rudal tersebut menghancurkan seluruh fasilitas Angkatan Bersenjata Ukraina.
Fasilitas listrik di wilayah Lviv juga diserang. Fasilitas infrastruktur penting di wilayah Drohobych dan pusat distribusi gas di Stryi menjadi sasaran serangan rudal.
Pada serangan tersebut Rusia juga mengerahkan pesawat pengebom strategis jarak jauh Tu-95MS dan Tu-22M3 yang membawa rudal jelajah Kh-101, Kh-22N/Kh-32.
Menurut perkiraan laporan, Angkatan Dirgantara Rusia saat ini memiliki setidaknya 30-an pesawat tempur Su-57. (RNS)

