Simulator

Simulator helikopter Airbus H175 baru hadir di Malaysia, pertama di luar Eropa

AIRSPACE REVIEW – Airbus menegaskan komitmennya terhadap keselamatan penerbangan melalui pengembangan Airbus Helicopters Training Academy di Malaysia serta penambahan full-flight simulator (FFS) ketiga di Subang.

Simulator H175 dimaksud dijadwalkan mulai beroperasi pada paruh kedua tahun 2026, sebagai bagian dari investasi untuk memenuhi kebutuhan pelatihan yang terus berkembang di kawasan Asia-Pasifik sekaligus menunjukkan komitmen Airbus dalam memberikan kemudahan akses layanan kepada pelanggannya.

Simulator tersebut yang merupakan simulator H175 pertama di luar Eropa, akan melengkapi dua simulator sebelumnya yakni simulator H225 dan AS365.

Simulator H175 menawarkan pengalaman belajar canggih yang mencakup ruang kelas digital dan pelatihan virtual, kata Airbus dalam rilisnya

Tambahan fasilitas pelatihan ini akan mendukung pilot dalam mendapatkan sertifikasi type rating, pelatihan berulang (recurrent training), hingga pelatihan misi tertentu, guna memastikan kesiapan dan keandalan pilot dalam menghadapi berbagai skenario penerbangan.

“Investasi terbaru ini mencerminkan dedikasi kami terhadap keamanan penerbangan sekaligus kedekatan layanan kami dengan pelanggan,” kata Romain Trapp, Executive Vice President Customer Support and Services, Airbus Helicopters.

Ditambahkan, dengan memperluas fasilitas pelatihan kami di Malaysia, kami memastikan pilot dan mekanik di kawasan Asia Pasifik memiliki akses terhadap fasilitas kelas dunia yang dirancang untuk meningkatkan keamanan dan kesiapan operasional.

Hingga kini, pusat simulator helikopter Airbus di Malaysia telah mencatat lebih dari 21.000 jam pelatihan untuk sekitar 2.600 pilot.

Dengan adanya simulator H175 FFS yang baru, Airbus siap meningkatkan kapasitas pelatihan dan berkontribusi lebih lanjut terhadap keselamatan penerbangan di Asia-Pasifik.

Pusat pelatihan yang berkembang ini akan dilengkapi dengan teknologi simulasi mutakhir, termasuk kemampuan pelatihan Level D, sistem avionik Helionix terbaru, serta paket data Original Equipment Manufacturer (OEM) yang memastikan kinerja helikopter disimulasikan secara akurat.

Semua ini, lanjut Airbus, bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pilot dan keselamatan operasional. (RNS)

RNS

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

5 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

6 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

9 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

11 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

11 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

11 hours ago