AIRSPACE REVIEW – Finlandia telah mencapai kesepakatan dengan Komisi Eropa untuk memasok amunisi berat ke Ukraina dari uang Rusia yang dibekukan senilai 90 juta euro (95 juta dolar AS).
Hal itu dilaksanakan melalui perjanjian yang dimumkan pada 19 Mei 2025. Hasil dari aset Rusia yang dibekukan akan digunakan untuk memanfaatkan industri pertahanan Finlandia guna memproduksi amunisi penting yang kemudian akan dikirimkan ke Kyiv.
Pendanaan program ini disalurkan melalui Fasilitas Perdamaian Eropa (EPF). Finlandia menggarisbahawi peran strategisnya sebagai anggota NATO dan pemain kunci dalam pertahanan Eropa.
Kementerian Pertahanan Finlandia menyatakan, amunisi tersebut akan bersumber secara eksklusif dari pemasok Finlandia guna memenuhi kebutuhan mendesak Ukraina akan amunisi artileri.
Kesepakatan tersebut sekali lagi mencerminkan tren yang berkembang di antara negara-negara Eropa untuk mengalihkan sumber daya keuangan Rusia ke upaya dukungan perang untuk Kyiv.
Sebelumnya, baru-baru ini Uni Eropa menjanjikan bantuan 3,3 miliar euro lagi dalam pendanaan serupa untuk industri pertahanan Ukraina.
Kontribusi Finlandia sangat penting mengingat kedekatan geografisnya dengan Rusia dan integrasinya baru-baru ini ke dalam NATO.
Berbagi perbatasan sepanjang 1.340 km (832 mil) dengan Rusia, Finlandia telah lama mempertahankan postur pertahanan yang kuat, yang berakar pada sejarah konfliknya dengan tetangga timurnya.
Perang Musim Dingin 1939-1940, di mana Finlandia memukul mundur pasukan Soviet dengan kekuatan yang sangat besar, tetap menjadi landasan identitas nasional dan kesiapan militernya.
Sejak bergabung dengan NATO pada April 2023, Helsinki telah mempercepat modernisasi pertahanannya dan meningkatkan pengeluaran hingga lebih dari 2% dari PDB.
Finlandia juga memperluas kapasitas produksi untuk amunisi dan peralatan. Keputusan untuk memasok amunisi ke Ukraina sejalan dengan strategi ini.
Meskipun Kementerian Pertahanan Finlandia belum mengungkapkan rincian spesifik tentang jenis amunisi yang akan dipasok, dengan alasan keamanan operasional, fokus pada amunisi berat menunjukkan prioritas peluru artileri yang penting bagi upaya perang Ukraina.
Perusahaan pertahanan Finlandia, terutama Nammo dan Patria, akan memproduksi amunisi-amunisi yang dibutuhkan Ukraina tersebut.
Nammo, produsen pertahanan Nordik terkemuka, mengkhususkan diri dalam amunisi artileri, termasuk peluru 155 mm yang kompatibel dengan sistem standar NATO seperti howitzer M777 Amerika dan FH70 Inggris.
Amunisi ini, dengan jangkauan hingga 24 km untuk peluru berdaya ledak tinggi standar, sangat penting untuk operasi artileri berat Ukraina melawan pasukan Rusia.
Nammo juga memproduksi amunisi 155 mm Insensitive Munition High Explosive (IM HE) yang dirancang untuk meningkatkan keamanan dan daya mematikan.
Sementara Patria, raksasa pertahanan Finlandia lainnya, lebih dikenal dengan produk kendaraan lapis bajanya, seperti AMV 8X8. Perusahaan ini juga memainkan peran penting dalam logistik dan manajemen rantai pasokan amunisi.
Masih terkait bantuan militer ke Ukraina, Uni Eropa telah berkomitmen untuk memasok lebih dari 1,35 juta peluru ke Kyiv pada tahun 2025. Bantuan senilai 1,9 miliar euro (2,1 miliar USD) dialokasikan dari aset Rusia yang dibekukan, seperti dilaporkan Bulgarian Military. (RNS)