AIRSPACE REVIEW – Dengan semakin meningkatnya aktivitas angkatan laut China dan Rusia di dekat perbatasan maritimnya, Jepang telah meluncurkan pembangunan selusin kapal patroli generasi baru untuk Pasukan Bela Diri Maritim Jepang (JMSDF).
Peletakan lunas empat kapal pertama telah dilakukan pada bulan Februari 2025 lalu di galangan kapal Japan Marine United di Yokohama.
Proyek bernilai 35,7 miliar yen ini berdasarkan anggaran tahun fiskal 2023 dengan biaya 9 miliar per kapalnya.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pengawasan maritim Jepang sambil mengurangi persyaratan awak kapal sebagai respons terhadap tantangan perekrutan calon prajurit baru.
Desain baru kapal patroli ini menggabungkan fitur-fitur siluman seperti penampang radar yang diperkecil, otomatisasi canggih untuk memungkinkan operasi dengan awak hanya 30 orang saja.
Kapal juga bakal dibekali peralatan yang dioptimalkan untuk misi intelijen pengawasan, dan pengintaian (ISR).
Untuk spesifikasinya, kapal memiliki bobot sekitar 1.920 ton, berdimensi panjang 95 m dan lebar 12 m.
Persenjataan tetapnya adalah kanon otomatis kaliber 30 mm yang dioperasikan dari jarak jauh.
Kapal juga akan mengusung rudal antikapal permukaan dan antikapal selam serta sistem rudal pertahanan udara.
Di bagian buritan tersedia dek pendaratan untuk helikopter kelas medium, kapal juga akan menampung drone intai jenis tinggal landas dan mendarat vertikal (VTOL).
Dilaporkan, dua kapal pertama dijadwalkan diluncurkan pada November 2025, sedangkan dua kapal sisanya diluncurkan Maret 2026. Keempat kapal diharapkan akan dikirimkan ke JMSDF pada Maret 2027. (RBS)