Unggul mana rudal antipesawat jarak jauh PL-15 China dengan Meteor Prancis?

PL-15 dan MeteorIstimewa

AIRSPACE REVIEW – Pada awal konflik bersenjata antara India dengan Pakistan pada 6 Mei 2025, lima jet tempur India yang terlibat dalam Operasi Sindoor berhasil dijatuhkan oleh Pakistan.

Satu pesawat India yang terkonfirmasi ditembak jatuh oleh Pakistan adalah Dassault Rafale. Pakistan mengklaim menggunakan rudal P-15 yang diluncurkan dari jet tempur Chengdu J-10CE untuk menembak Rafale India.

Sebenarnya, baik Rafale maupun J-10CE masing-masing dibekali dengan rudal antipesawat jarak jauh atau BVRAAM (beyond-visual-range air-to-air missile).

PL-15 (Pi Li-Yao Wu atau Thunderbolt-15) dengan nama pelaporan NATO sebagai CH-AA-10 Abaddon, adalah rudal udara ke udara jarak jauh berpemandu radar aktif yang dikembangkan oleh Akademi Rudal Udara China (CAMA)

Rudal PL-15 mulai digunakan oleh Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLAAF) dan Angkatan Udara Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLANAF) pada tahun 2016,.

Rudal udara ke udara BVR ini dapat menyasar target udara pada jarak 300 km, sedangkan versi ekspor PL-15E sekitar 150 km.

PL-15 menggunakan mesin roket propelan padat pulsa ganda. Rudal ini dapat meluncur hingga kecepatan 5 Mach atau setara 6.000 km/jam.

Untuk spesifikasinya, PL-15 memiliki bobot 230 kg, dengan panjang keseluruhan 3,9 m dan diameter 20,3 cm.

Rudal yang dibekali sistem panduan pelacakan radar aktif ini dapat digunakan hampir oleh seluruh jet tempur modern China seperti J-20 , J-35A , J-10C , J-15 , J-16 , J-11B , dan JF-17 Blok-3.

Sementara rudal Meteor adalah rudal udara ke udara jarak jauh berpemandu radar aktif Eropa Barat yang diproduksi oleh MBDA.

Meteor dikembangkan bersama oleh Prancis, Jerman, Inggris, Italia, Spanyol dan Swedia. Rudal ini mulai aktif digunakan pada tahun 2016.

Rudal Meteor menggunakan mesin Ramjet (Throttleable ducted rocket) dengan kecepatan luncur maksimum 4 Mach atau hampir 5.000 km/jam.

Untuk sistem panduannya, Meteor menggunakan panduan inersia dan fase terminal homing radar aktif. Jangkauan tembaknya mencapai 200 km.

Untuk spesifikasinya, Meteor memiliki bobot 190 kg, berdimensi panjang 3,65 m dan diameter 17,8 cm.

Rudal Meteor dapat digunakan pada jet tempur modern Eropa seperti Dassault Rafale, Eurofighter Typhoon, Saab JAS 39 Gripen, serta KAI KF-21 Boramae Korea Selatan.

Sebagai catatan, dalam konflik dengan India, ditengarai Angkatan Udara Pakistan menggunakan PL-15 versi standar militer China berjangkauan 300 km, bukan versi ekspor PL-15E yang berjangkauan setengahnya. (RBS)

2 Replies to “Unggul mana rudal antipesawat jarak jauh PL-15 China dengan Meteor Prancis?”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *