AIRSPACE REVIEW – Maskapai Mongolia, Hunnu Air, menerima pesawat Embraer E195-E2 pertamanya yang disewa dari Azorra. Kedatangan pesawat disambut dengan upacara khusus di Ulaanbatar pada 19 April 2025.
Pesawat kedua dijadwalkan akan diterima menyusul pada bulan Oktober tahun ini. Hunnu Air akan menggunakan pesawat ini untuk memperluas jaringan rutenya.
Saat ini Hunnu Air mengoperasikan satu ATR 42-500 dan dua ERJ190.
Maskapai ini melayani penerbangan berjadwal sejak tahun 2011 dengan armadanya saat itu pesawat Airbus A319-100 dan Fokker 50.
Selama pandemi Covid-19, operasi Hunnu Air sempat terhenti. Namun, untuk memastikan keberlangsungan layanan penerbangan penumpang, maskapai mulai mengoperasikan penerbangan tugas khusus ke kota-kota yang menghadapi kondisi sulit.
Embraer E-Jet E2 adalah serangkaian pesawat penumpang regional berbadan sempit yang dirancang dan diproduksi oleh Embraer, Brasil.
Keluarga pesawat ini terdiri dari tiga varian yakni E175-E2, E190-E2, dan E195-E2. Pesawat ditenagai mesin turbofan Pratt & Whitney PW1900G yang hemat bahan bakar.
Badan E195-E2 lebih panjang 5,26 m dibandingkan versi E190-E2. Pesawat dapat menampung 150 penumpang. Perusahaan mengatakan, varian ini memiliki biaya per unit sekitar 60 juta dolar AS. (RBS)

